JAKARTA - Bek Inter Milan, Denzel Dumfries, secara jujur mengakui bahwa Union Saint-Gilloise (Union SG) menjadi lawan yang merepotkan dalam pertandingan Liga Champions musim 2025/2026. Kendati Inter pulang dengan kemenangan telak 0-4, Dumfries menekankan bahwa laga itu tidak semudah skor akhir menggambarkan.
Dalam laga ketiga fase grup Liga Champions, Inter bertandang ke Belgia untuk menghadapi pemuncak klasemen Belgian Pro League. Meski hasil akhir memuaskan, Dumfries mengatakan, “Mereka bermain dengan mengandalkan fisik mereka dan mereka banyak memasok bola ke dalam kotak penalti kami. Pada saat itu saya berkata dalam hati saya 'Ya Tuhan, ini akan jadi malam yang sangat sulit'.”
Menurut Dumfries, Union SG memanfaatkan kekuatan fisik mereka secara maksimal, menciptakan banyak duel satu lawan satu yang sempat membuat Inter kesulitan menyesuaikan permainan.
Adaptasi dan Pengendalian Ritme Permainan
Meski awalnya kesulitan, Inter Milan perlahan berhasil beradaptasi dengan gaya bermain Union SG. Dumfries menekankan pentingnya penguasaan ruang dan kontrol ritme permainan untuk meredam tekanan tim tuan rumah.
“Setelah beberapa saat, kami mampu mengontrol ritme kami dan kami menguasai ruang-ruang di atas lapangan. Mereka memiliki tim yang sangat bagus dan kami harus terus bisa bermain seperti ini,” ujar Dumfries.
Kunci kemenangan Inter, menurut Dumfries, adalah kemampuan tim untuk menyesuaikan diri dengan permainan fisik Union SG, memanfaatkan ruang yang tercipta, dan mengubah tekanan lawan menjadi peluang gol. Adaptasi ini memastikan Nerazzurri bisa mencetak gol beruntun dan membawa pulang tiga poin berharga ke Italia.
Faktor Fisik dan Strategi Lawan
Dumfries menyoroti bagaimana Union SG menggunakan fisik mereka sebagai senjata utama. Tim Belgia ini tidak hanya agresif dalam duel, tetapi juga sering mengirimkan bola ke kotak penalti untuk mencari peluang. Strategi ini sempat membuat Inter kewalahan pada menit-menit awal.
“Mereka bermain dengan mengandalkan fisik mereka… ini akan jadi malam yang sangat sulit,” ujar Dumfries, menekankan bahwa meski secara teknis Inter unggul, aspek fisik menjadi tantangan tersendiri yang harus diatasi.
Namun, berkat koordinasi lini pertahanan dan pemanfaatan momen menyerang, Inter berhasil membalik keadaan. Permainan cepat dan transisi yang efektif membuat tim lawan kewalahan, sehingga skor akhir 0-4 menjadi bukti superioritas Inter setelah mereka menyesuaikan diri.
Fokus Inter Kembali ke Serie A
Setelah kemenangan di Liga Champions, fokus Dumfries dan Inter Milan kini tertuju pada kompetisi Serie A. Akhir pekan ini, mereka akan menghadapi Napoli dalam laga krusial yang berpotensi menentukan posisi puncak klasemen sementara.
Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, diyakini akan menyiapkan strategi matang, mengingat pertemuan dengan Napoli selalu berjalan ketat. Dumfries sendiri menyadari pentingnya menjaga konsistensi, baik dalam fisik maupun mental, agar tim tetap kompetitif di berbagai ajang.
“Menghadapi Napoli akan menjadi laga yang sangat penting. Kami harus bermain maksimal dan menjaga ritme permainan agar bisa mendapatkan hasil terbaik,” pungkas Dumfries.
Pelajaran dari Laga Union SG
Menurut Dumfries, laga melawan Union SG menjadi pelajaran berharga bagi Inter Milan. Tidak hanya soal kemenangan, tetapi juga kemampuan untuk menghadapi tekanan fisik, adaptasi strategi lawan, serta pengelolaan ritme permainan.
Kemenangan ini menunjukkan bahwa Inter tidak hanya mengandalkan kualitas individu, tetapi juga kerja sama tim dalam menghadapi lawan yang berpotensi membuat mereka kesulitan. Adaptasi cepat dan disiplin di lapangan menjadi kunci agar tim bisa tetap unggul meskipun menghadapi tim yang agresif secara fisik.