JAKARTA – Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mencatat lonjakan trafik signifikan sejak dibuka secara gratis selama masa mudik dan balik Lebaran 2025. Dalam kurun waktu dua minggu sejak 24 Maret hingga 7 April 2025, sebanyak 27.565 kendaraan tercatat melintasi tol yang saat ini masih dalam tahap operasional sementara.
Tol ini dibuka sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk memperlancar mobilitas masyarakat selama periode mudik Lebaran, khususnya di wilayah yang menjadi koridor utama menuju dan dari calon ibu kota baru Indonesia, Nusantara.
Lonjakan Trafik Selama Masa Mudik dan Balik
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Hendro Satrio Muhammad Kamaluddin, menyampaikan bahwa pembukaan sementara tol secara gratis mendapat respons antusias dari masyarakat. Ia merinci, selama arus mudik dari tanggal 24 hingga 31 Maret 2025, terdapat 11.948 kendaraan yang melaju dari Balikpapan menuju PPU. Sedangkan pada arus balik dari 1 hingga 7 April 2025, jumlah kendaraan yang bergerak dari PPU ke Balikpapan mencapai 15.617 unit.
“Total kendaraan yang memanfaatkan tol ini selama dua minggu masa fungsional gratis mencapai 27.565 kendaraan,” ujar Hendro.
Alternatif Strategis Kurangi Kepadatan Lalu Lintas
Tol IKN yang saat ini dibuka secara satu arah sesuai jadwal tertentu, terbukti menjadi alternatif strategis yang sangat dibutuhkan untuk mengurai kepadatan di jalur arteri yang selama ini menjadi satu-satunya pilihan masyarakat. Selain mengurangi beban lalu lintas, tol ini juga berhasil memangkas waktu tempuh antara Balikpapan dan PPU secara signifikan.
“Kami melihat respons positif dari masyarakat. Tol ini tidak hanya memudahkan perjalanan, tetapi juga memberikan opsi yang lebih cepat dan nyaman,” ujar Hendro.
Fasilitas ini juga menjadi solusi transportasi penting bagi warga Kalimantan Selatan dan sekitarnya yang hendak mengakses wilayah IKN maupun menuju pusat aktivitas ekonomi di Balikpapan.
Fasilitas Pendukung Disiapkan Selama Operasional Sementara
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama masa operasional gratis, BBPJN Kaltim turut menyiagakan sejumlah fasilitas pendukung, termasuk posko mudik, petugas patroli, serta rambu-rambu sementara di sepanjang ruas tol. Hal ini dilakukan untuk menjamin kenyamanan pengendara serta mencegah risiko kecelakaan di jalan baru yang masih dalam proses penyempurnaan.
Ruas tol yang dibuka saat ini memiliki panjang 18,4 kilometer, meliputi beberapa seksi penting dari Balikpapan hingga Jembatan Pulau Balang. Keberadaan jembatan tersebut menjadi infrastruktur kunci dalam mempercepat konektivitas antara pusat logistik Balikpapan dan kawasan IKN di PPU.
Dorong Percepatan Pembangunan dan Konektivitas Nusantara
Keberhasilan tol IKN dalam mendukung arus mudik dan balik Lebaran 2025 juga dinilai sebagai indikator kesiapan infrastruktur dasar menuju pengoperasian penuh kawasan Ibu Kota Nusantara. Jalan tol ini akan menjadi tulang punggung pergerakan logistik, komuter, serta pelayanan publik ketika IKN mulai beroperasi secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan.
Pembukaan fungsional ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah memperkenalkan dan menguji coba jalur konektivitas utama menuju IKN, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah penyangga di sekitarnya.
“Dengan tol ini, konektivitas Balikpapan ke kawasan IKN menjadi jauh lebih baik. Ini penting dalam mendukung aktivitas pembangunan ibu kota baru,” imbuh Hendro.
Harapan ke Depan: Pengoperasian Penuh Tol IKN
Keberhasilan operasional sementara ini menjadi bekal positif untuk mempercepat pengoperasian penuh Tol IKN, yang ditargetkan berlangsung secara bertahap pada akhir tahun 2025 atau awal 2026. Pemerintah tengah menyelesaikan pembangunan ruas-ruas lanjutan, termasuk penambahan rest area, gerbang tol permanen, serta penyempurnaan fasilitas penunjang lainnya.
Setelah resmi beroperasi penuh, Jalan Tol IKN diharapkan tidak hanya menjadi jalur penghubung antarkota, tetapi juga menjadi katalisator pertumbuhan kawasan metropolitan baru yang digadang-gadang akan menjadi simbol transformasi Indonesia menuju masa depan berkelanjutan.