JAKARTA - Peningkatan aksesibilitas antar pulau di Kepulauan Riau semakin nyata dengan hadirnya jalur penyeberangan Telaga Punggur–Tanjung Uban yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Lintasan laut ini kini menjadi urat nadi penting yang bukan hanya mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga mendukung sektor pariwisata serta perdagangan di kawasan Batam dan Bintan.
Menurut Direktur Utama ASDP Heru Widodo, penguatan layanan di lintasan ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam memperluas konektivitas antarwilayah. Ia menekankan bahwa akses transportasi yang andal akan mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata sekaligus mendorong roda ekonomi lokal.
“Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia, dan Kepulauan Bintan adalah salah satu mutiara di dalamnya. Dengan hadirnya lintasan Telaga Punggur–Tanjung Uban, kami ingin memastikan akses masyarakat dan wisatawan menjadi lebih mudah, cepat, dan nyaman,” kata Heru dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Jalur Strategis di Tengah Pesona Laut Kepri
Heru menggambarkan hamparan laut biru Kepulauan Riau sebagai jalur vital yang menjadi gerbang menuju berbagai destinasi wisata unggulan. Keberadaan lintasan Telaga Punggur–Tanjung Uban kini dianggap sebagai pintu masuk penting yang menghubungkan dua kawasan strategis: Batam dengan pusat industrinya, serta Bintan dengan kekayaan alam dan pariwisatanya.
“Keindahan Kepulauan Bintan memang seolah tak pernah habis untuk dijelajahi. Dari pesona Pantai Trikora yang memesona, Pantai Pengudang yang masih alami, hingga ketenangan Pantai Senggiling yang menenangkan jiwa,” ujarnya.
Selain pantai, Bintan juga menyuguhkan wisata alam lain seperti Air Terjun Gunung Bintan dan Bintan Mangrove yang menghadirkan pengalaman menyatu dengan alam tropis.
Namun, Bintan tidak hanya menawarkan panorama indah. Pulau ini juga dikenal sebagai penghasil komoditas pangan seperti jagung, sukun, dan aneka ubi-ubian yang menopang ketahanan pangan di Kepulauan Riau.
Dengan demikian, jalur penyeberangan ini tidak hanya mendukung sektor wisata, tetapi juga memperlancar arus distribusi logistik dan perdagangan antar pulau.
Mobilitas Tinggi, Data Penumpang dan Kendaraan Melonjak
Dari Januari hingga September 2025, ASDP mencatat lintasan Telaga Punggur–Tanjung Uban telah melayani 217.257 penumpang dan 274.998 kendaraan. Mayoritas di antaranya adalah kendaraan roda dua sebanyak 161.281 unit, disusul mobil pribadi sebanyak 90.697 unit.
Data tersebut memperlihatkan tingginya antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan jalur ini, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk mengunjungi destinasi wisata Bintan.
Armada dan Layanan Rutin
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa saat ini lintasan Telaga Punggur–Tanjung Uban beroperasi setiap satu jam sekali mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Sejumlah kapal ferry andalan disiapkan, antara lain KMP Barau, KMP Tanjung Burang, KMP Lome, KMP Sembilang, KMP Senangin, dan KMP Mulia Nusantara.
“Kami terus melakukan pembaruan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa. Salah satunya adalah pembangunan koridor khusus bagi pejalan kaki agar mobilitas di area pelabuhan lebih tertib dan aman,” jelas Shelvy.
Selain rute Telaga Punggur–Tanjung Uban, ASDP juga mengoperasikan lintasan strategis lainnya di Kepulauan Riau. Beberapa di antaranya adalah Telaga Punggur–Mengkapan, Telaga Punggur–Kuala Tungkal, Telaga Punggur–Dabo, Telaga Punggur–Telaga Balai Karimun, Dabo–Kuala Tungkal, Telaga Balai Karimun–Mengkapan, Dumai–Rupat, dan Telaga Balai Karimun–Selat Beliah.
Shelvy menegaskan, semangat ASDP dalam memperkuat konektivitas antar pulau tidak hanya berfokus pada mobilitas transportasi semata, melainkan juga peningkatan nilai tambah bagi masyarakat dan pariwisata daerah.
"Semangat ASDP dalam memperkuat konektivitas antar pulau tak hanya berorientasi pada mobilitas, tetapi juga pada peningkatan nilai tambah bagi masyarakat dan pariwisata daerah," katanya.
Penopang Ekonomi dan Pariwisata Kepri
Lintasan Telaga Punggur–Tanjung Uban kini diibaratkan sebagai jembatan laut yang menyatukan kepentingan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata di Kepulauan Riau. Dengan adanya konektivitas yang lebih mudah, arus barang dan penumpang menjadi lebih lancar, sementara wisatawan semakin tertarik menjelajahi keindahan Bintan.
Konektivitas ini juga membawa multiplier effect, mulai dari bertumbuhnya usaha kecil di sekitar pelabuhan hingga meningkatnya peluang kerja bagi masyarakat. Bagi pemerintah daerah, keberadaan lintasan ini menjadi aset penting dalam mengembangkan Bintan sebagai destinasi wisata kelas dunia.
ASDP menilai, ke depan lintasan ini berpotensi menjadi salah satu jalur utama yang memperkuat daya saing pariwisata Kepulauan Riau di tingkat global.
Masa Depan Transportasi Laut Kepri
Dengan terus meningkatnya jumlah penumpang dan kendaraan yang dilayani, ASDP berkomitmen melanjutkan inovasi layanan, termasuk pengembangan infrastruktur pelabuhan yang lebih modern dan ramah lingkungan. Keberadaan lintasan Telaga Punggur–Tanjung Uban diyakini akan semakin penting di masa depan, seiring dengan meningkatnya peran Batam dan Bintan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Melalui komitmen penguatan konektivitas ini, ASDP ingin memastikan bahwa transportasi laut tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas, tetapi juga sebagai pendorong utama pengembangan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.