Harga Minyak Dunia Naik, Tiongkok Turunkan Harga BBM

Selasa, 14 Oktober 2025 | 09:57:23 WIB
Harga Minyak Dunia Naik, Tiongkok Turunkan Harga BBM

JAKARTA - Pergerakan harga minyak mentah dunia kembali menjadi sorotan setelah pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat di Amerika Serikat (AS), harga minyak tercatat menguat. Namun, berbeda dengan tren global, Tiongkok justru mengambil langkah penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri dengan menurunkan harga eceran bensin dan solar.

Kebijakan yang terlihat berlawanan arah ini menunjukkan bagaimana negara konsumen energi terbesar dunia itu berupaya menjaga stabilitas pasokan dan daya beli masyarakat di tengah fluktuasi pasar internasional.

Harga Minyak Dunia Bergerak Naik

Mengutip laporan Xinhua pada Selasa, 14 Oktober 2025, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik 59 sen atau sekitar 1 persen, menjadi USD59,49 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember juga ikut menguat, naik 59 sen atau 0,94 persen, menjadi USD63,32 per barel di London ICE Futures Exchange.

Kenaikan ini mencerminkan respons pasar terhadap sejumlah faktor, mulai dari proyeksi permintaan energi global, tensi geopolitik, hingga potensi pengurangan produksi dari negara-negara produsen utama.

Tiongkok Justru Turunkan Harga BBM

Di sisi lain, kebijakan berbeda diambil oleh Tiongkok. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) mengumumkan bahwa harga eceran bensin dan solar akan diturunkan mulai Selasa (14/10/2025) untuk menyesuaikan dengan tren harga minyak internasional yang sebelumnya sempat turun tajam sebelum rebound.

NDRC menjelaskan bahwa harga bensin dipotong sebesar 75 yuan per ton atau setara sekitar USD10,56, sementara harga solar diturunkan 70 yuan per ton.

Kebijakan ini bukan hanya soal harga, tetapi juga bagian dari mekanisme regulasi energi Tiongkok yang secara berkala menyesuaikan tarif BBM domestik dengan pergerakan harga minyak mentah global.

Peran Raksasa Migas Tiongkok

Langkah penyesuaian harga tersebut diikuti instruksi kepada tiga perusahaan minyak terbesar Tiongkok, yakni China National Petroleum Corporation (CNPC), China Petrochemical Corporation (Sinopec), dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).

Ketiga perusahaan tersebut bersama sejumlah kilang minyak lainnya diminta untuk mengatur produksi serta distribusi produk minyak olahan secara efisien. Tujuannya adalah memastikan pasokan tetap stabil bagi pasar domestik, meskipun harga minyak mentah di pasar global mengalami fluktuasi.

Mekanisme Penetapan Harga di Tiongkok

Berdasarkan kebijakan yang berlaku, harga produk minyak olahan di Tiongkok ditentukan melalui mekanisme penyesuaian otomatis sesuai fluktuasi harga minyak mentah internasional. Jika harga minyak dunia turun, harga eceran domestik juga diturunkan, begitu pula sebaliknya.

Namun, pemerintah Tiongkok tetap menekankan bahwa kebijakan harga harus menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan produsen. Artinya, meski menurunkan harga, negara juga memastikan perusahaan migas tetap memiliki insentif untuk menjaga stabilitas pasokan energi.

Pengawasan Ketat di Pasar Domestik

Selain soal harga, NDRC bersama departemen pemerintah terkait juga menekankan pentingnya pengawasan pasar. Seluruh wilayah di Tiongkok diminta memperketat inspeksi dan memastikan tidak ada pihak yang melanggar kebijakan harga nasional.

Pemerintah Tiongkok bahkan menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap pelaku usaha yang mencoba memanfaatkan fluktuasi harga minyak untuk keuntungan sepihak. Upaya ini bertujuan menjaga ketertiban pasar sekaligus melindungi konsumen.

Dampak Global dan Regional

Kebijakan Tiongkok dalam menurunkan harga BBM domestik di saat harga minyak dunia naik bisa memberi dampak luas. Bagi masyarakat Tiongkok, langkah ini jelas menjadi angin segar karena menjaga daya beli dan mengurangi tekanan inflasi.

Namun, bagi pasar global, kebijakan ini sekaligus menunjukkan bagaimana negara dengan konsumsi energi terbesar di dunia memainkan peran penting dalam menyeimbangkan dinamika harga minyak internasional.

Di kawasan Asia, keputusan Tiongkok juga bisa menjadi rujukan negara lain dalam menyikapi gejolak harga energi. Negara-negara yang sangat bergantung pada impor minyak kemungkinan besar akan memantau kebijakan ini untuk menyesuaikan langkah mereka sendiri.

Kenaikan harga minyak dunia yang tercermin dari penguatan WTI dan Brent menunjukkan bahwa pasar global masih rentan terhadap berbagai faktor eksternal. Namun, respons Tiongkok dengan menurunkan harga BBM domestik memberi sinyal berbeda: bahwa kebijakan energi nasional bisa disesuaikan demi menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.

Dengan langkah ini, Tiongkok tidak hanya memastikan pasokan energi tetap terjaga, tetapi juga melindungi masyarakat dari dampak volatilitas harga minyak dunia.

Terkini