Australia Tingkatkan Impor Kertas RI, Nilai Tembus Rp 2,78 T

Jumat, 17 Oktober 2025 | 11:11:00 WIB
Australia Tingkatkan Impor Kertas RI, Nilai Tembus Rp 2,78 T

JAKARTA - Kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Australia kembali menunjukkan penguatan signifikan. Kali ini, hubungan dagang kedua negara mencatat capaian baru setelah Australia membeli produk kertas dari Indonesia senilai 260 juta dolar Australia atau sekitar Rp 2,78 triliun (kurs Rp 10.700). Nilai tersebut naik 30% dibanding tahun 2024, yang hanya mencapai 200 juta dolar Australia.

Kenaikan ini menjadi bukti bahwa produk pulp and paper Indonesia semakin kompetitif di pasar global, terutama di kawasan Oseania. Kesepakatan tersebut diumumkan dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40, yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Banten. 

Penandatanganan kerja sama berlangsung melalui fasilitasi Atase Perdagangan (Atdag) Indonesia di Canberra, yang berperan aktif menjembatani komunikasi antara pelaku usaha kedua negara.

Lonjakan Nilai Perdagangan Dorong Optimisme Ekspor

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan bahwa Australia merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dalam komoditas kertas. Ia optimistis peningkatan pembelian dari Australia ini akan menjadi momentum bagi ekspor produk Indonesia lainnya ke Negeri Kanguru.

“Kami bertemu buyer dari Australia yang rutin membeli produk pulp and paper Indonesia. Buyer ini mengharapkan dukungan Pemerintah Indonesia untuk mendorong Pemerintah Australia agar dapat berdialog dengan mereka. Kami dukung berbagai upaya untuk semakin memperkuat ekspor produk Indonesia ke Australia,” ujar Budi dalam pernyataannya, Kamis (16/10/2025).

Budi menambahkan, pihaknya terus mendorong agar peningkatan nilai ekspor ini tidak hanya berhenti pada sektor kertas, tetapi juga mencakup komoditas lain seperti makanan olahan, tekstil, dan produk manufaktur bernilai tambah tinggi. Menurutnya, kerja sama yang erat antara pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi kunci keberhasilan penetrasi pasar di Australia.

Pemerintah RI Siap Fasilitasi Dialog Dagang

Dalam pertemuan dengan Direktur Regional Australia dan Selandia Baru Sorbent Group Australia, Steve Nicholson, pihak buyer menyampaikan harapan agar Pemerintah Indonesia membantu membuka ruang dialog dengan otoritas dan pelaku usaha kertas di Australia.

Menanggapi hal itu, Budi memastikan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Atdag RI di Canberra dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Sydney siap memfasilitasi komunikasi dan memperkuat jejaring bisnis antarnegara.

“Kami memiliki perwakilan perdagangan RI di Australia, yaitu Atdag RI di Canberra dan ITPC di Sydney. Keduanya siap memfasilitasi buyer Australia yang ingin membeli produk-produk Indonesia,” jelas Budi.

Lebih jauh, Budi menegaskan bahwa kedua lembaga tersebut juga berperan penting dalam membantu eksportir Indonesia memahami kebutuhan pasar Australia, termasuk regulasi, sertifikasi produk, hingga preferensi konsumen. Dengan demikian, ekspor ke Australia diharapkan dapat tumbuh secara berkelanjutan.

Harapan dari Pihak Australia

Sementara itu, Steve Nicholson dari Sorbent Group Australia menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Pemerintah Indonesia. Ia berharap kerja sama dagang yang telah terjalin selama ini dapat terus ditingkatkan dan diperkuat dengan dialog antarpemerintah.

“Kami harap hubungan kita akan terus berlanjut dan kami mengharapkan bantuan Pemerintah Indonesia agar dapat membantu membuka dialog dengan mitra di Australia. Hal ini juga untuk menjaga kesinambungan produksi kami di Australia menggunakan bahan-bahan dari Indonesia,” ujar Steve.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pasokan bahan baku dari Indonesia memiliki peran penting dalam rantai produksi industri kertas di Australia. Dengan permintaan yang terus meningkat, kerja sama ini diharapkan memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara secara berimbang.

Perwakilan Dagang RI Siap Kawal Ekspor

Dukungan juga datang dari Atdag RI Canberra, Agung Haris Setiawan, yang menegaskan kesiapan pihaknya dalam membantu para pelaku usaha baik dari Indonesia maupun Australia.

“Kami dapat dihubungi untuk membantu buyer mendapatkan produk-produk Indonesia dan kami juga siap memfasilitasi eksportir Indonesia yang ingin memasuki pasar Australia,” kata Haris.

Ia menambahkan, kehadiran perwakilan dagang RI di Australia memiliki peran strategis dalam memperluas pangsa pasar ekspor Indonesia. Selain menjembatani komunikasi bisnis, mereka juga aktif mempromosikan produk Indonesia dalam berbagai pameran dagang, termasuk di sektor kertas, makanan, dan furnitur.

Potensi Ekspor yang Terus Menguat

Capaian ekspor produk kertas ini tidak berdiri sendiri. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total nilai perdagangan antara Indonesia dan Australia pada periode Januari–Agustus 2025 telah mencapai US$ 8,60 miliar, sementara pada tahun 2024 totalnya mencapai US$ 15,41 miliar.

Ekspor utama Indonesia ke Australia meliputi berbagai produk seperti struktur untuk bangunan, pipa, pupuk, monitor, dan proyektor. Sedangkan impor utama Indonesia dari Australia masih didominasi oleh batu bara, emas, bijih besi, dan gandum.

Dengan tren positif ini, peluang untuk meningkatkan kerja sama perdagangan di sektor-sektor lain terbuka lebar. Pemerintah berharap ekspor non-komoditas, termasuk kertas dan produk manufaktur, dapat terus tumbuh sebagai bagian dari upaya diversifikasi pasar.

Momentum Trade Expo Indonesia ke-40

Kenaikan pembelian produk kertas Indonesia oleh Australia menjadi salah satu capaian penting dalam rangkaian Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40. Pameran yang digelar oleh Kementerian Perdagangan ini mempertemukan 8.045 buyer dari berbagai negara, memperluas akses produk Indonesia ke pasar global.

Peningkatan transaksi perdagangan di TEI menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kualitas produk Indonesia yang kian meningkat. Selain produk kertas, sejumlah komoditas unggulan seperti makanan olahan, produk furnitur, tekstil, dan kerajinan juga diminati oleh buyer asing.

Ekspor Kertas Jadi Simbol Penguatan Dagang RI-Australia

Kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Australia, khususnya di sektor kertas, kini memasuki babak baru yang lebih solid. Lonjakan nilai ekspor sebesar 30% menjadi bukti nyata peningkatan kepercayaan pasar internasional terhadap produk Indonesia.

Dengan dukungan penuh dari Kementerian Perdagangan, Atdag RI Canberra, dan ITPC Sydney, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas ekspor ke Australia di berbagai sektor.

Sinergi antara pemerintah, eksportir, dan buyer luar negeri diharapkan terus memperkuat fondasi perdagangan bilateral, menjadikan ekspor kertas sebagai simbol nyata dari semangat “Trade with Remarkable Indonesia” di panggung global.

Terkini