Waskita Karya Garap Proyek Air Baku Karian–Serpong Senilai Rp900 Miliar

Senin, 20 Oktober 2025 | 16:19:09 WIB
Waskita Karya Garap Proyek Air Baku Karian–Serpong Senilai Rp900 Miliar

JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kembali menunjukkan kiprahnya di sektor infrastruktur nasional dengan mengamankan kontrak baru senilai US$56,86 juta pada kuartal IV 2025. Kontrak ini bukan sekadar penambahan portofolio proyek, tetapi juga menjadi bukti peran perusahaan dalam mendukung ketahanan air bersih bagi jutaan masyarakat di tiga provinsi besar Indonesia.

Proyek Strategis: Karian–Serpong Conveyance System

Kontrak baru tersebut mencakup Paket Pekerjaan Konstruksi Karian Dam–Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1. Infrastruktur ini dirancang untuk menyalurkan air baku dari Bendungan Karian menuju sejumlah wilayah pelayanan, mulai dari Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, hingga Kabupaten Bogor.

Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho atau akrab disapa Oho, menegaskan pentingnya proyek ini.

“Proyek ini tidak hanya menghadirkan infrastruktur, tetapi juga membawa manfaat besar bagi masyarakat dalam hal akses air bersih, kesehatan, dan peningkatan taraf hidup,” ujarnya dalam keterangan resmi.

KSCS diproyeksikan mampu menyalurkan air baku sebesar 9,5 meter kubik per detik untuk Banten, 3,45 meter kubik per detik untuk DKI Jakarta, serta 0,95 meter kubik per detik untuk Jawa Barat. Dengan kapasitas ini, jutaan warga di wilayah metropolitan Jabodetabek dipastikan akan merasakan dampak nyata dari tersedianya akses air bersih yang berkelanjutan.

Komitmen Waskita dalam Proyek Sumber Daya Air

Bagi Waskita Karya, keikutsertaan dalam proyek KSCS bukanlah sekadar pencapaian kontrak, melainkan bagian dari tanggung jawab untuk mendukung program pemerintah. Oho menegaskan bahwa proyek ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan di sektor sumber daya air (SDA).

“Proyek KSCS menjadi bagian penting dalam memperkuat ketahanan air nasional serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di sektor air bersih dan sanitasi,” tambahnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Waskita Karya akan terus memprioritaskan pengerjaan proyek yang memberikan multiplier effect luas, baik bagi masyarakat maupun ekonomi nasional.

“Mengerjakan proyek yang berdampak luas menjadi prioritas utama bagi Perseroan,” tegas Oho.

Dukungan Pemerintah untuk Infrastruktur Air

Penandatanganan kontrak KSCS turut dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo. Kehadiran pemerintah dalam momen tersebut menunjukkan tingginya perhatian terhadap keberlanjutan pembangunan infrastruktur air baku di Indonesia.

Dody menekankan bahwa proyek KSCS merupakan langkah konkret dalam memperkuat sistem penyediaan air bersih nasional.

“Proyek KSCS adalah bagian integral dari sistem penyediaan air baku Bendungan Karian. Infrastruktur ini akan menyalurkan air hingga ke Serpong untuk melayani hampir dua juta jiwa atau sekitar 360 ribu sambungan rumah, sekaligus mendukung sektor industri dan UMKM di kawasan metropolitan,” jelasnya.

Kehadiran infrastruktur ini diperkirakan tidak hanya memperbaiki kualitas hidup masyarakat, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi wilayah sekitar. Pasalnya, ketersediaan air baku yang stabil akan mendukung aktivitas industri, perdagangan, hingga usaha kecil menengah yang sangat bergantung pada pasokan air.

Proyek Air Baku sebagai Pilar Pembangunan Nasional

Keterlibatan Waskita Karya dalam proyek Karian–Serpong sekaligus menambah daftar panjang partisipasi perusahaan dalam pembangunan infrastruktur air di Indonesia. Seiring meningkatnya kebutuhan air bersih di kawasan perkotaan dan industri, proyek-proyek seperti KSCS dianggap krusial untuk menopang pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Selain itu, proyek air baku ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang ramah lingkungan dan memberi dampak langsung bagi masyarakat. Dengan dukungan penuh dari Kementerian PUPR, proyek KSCS diharapkan menjadi salah satu model pembangunan infrastruktur yang efisien, terukur, dan berorientasi pada kebutuhan publik.

Dengan kontrak senilai US$56,86 juta, PT Waskita Karya Tbk kembali mempertegas posisinya sebagai pemain utama di sektor infrastruktur strategis Indonesia. Proyek Karian–Serpong Conveyance System bukan hanya sekadar pengerjaan fisik perpipaan, tetapi juga simbol komitmen terhadap keberlanjutan pasokan air bersih di wilayah metropolitan yang padat penduduk.

Manfaat proyek ini akan dirasakan jutaan jiwa, sekaligus memperkuat daya saing industri dan UMKM. Dengan dukungan pemerintah serta komitmen perusahaan untuk menghadirkan proyek berdampak luas, KSCS dipandang sebagai langkah penting menuju ketahanan air nasional.

Terkini