JAKARTA - Harga emas perhiasan di berbagai wilayah Indonesia per Oktober 2025 menunjukkan tren penguatan, mengikuti momentum positif yang terjadi di pasar emas global.
Data Bloomberg mencatat, harga emas global berhasil mencatat reli sembilan pekan berturut-turut, terakhir kali fenomena serupa terjadi antara Juni hingga Agustus 2020. Pada perdagangan spot terakhir, harga emas tercatat di level US$4.264,40 per troy ounce, sedikit lebih rendah dari rekor tertinggi sepanjang masa US$4.379 per troy ounce.
Pergerakan ini menunjukkan optimisme investor terhadap komoditas safe haven tersebut, sehingga berdampak langsung pada harga emas perhiasan di dalam negeri. Sepanjang pekan terakhir, harga emas global tercatat menguat hampir 6%, yang membuat konsumen dan pedagang di Indonesia menyesuaikan harga jual dan beli emas perhiasan.
Perbedaan Harga Emas di Berbagai Butik
Harga emas perhiasan di Indonesia tidak seragam, tergantung pada daerah dan platform penjualannya. Berdasarkan data platform Rajaemas dan Lakuemas per Selasa, 21 Oktober 2025, harga emas 24 karat di Rajaemas tercatat Rp2.270.000 per gram, sedangkan di Lakuemas tercatat Rp2.029.000 per gram. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh faktor distribusi, biaya operasional, serta strategi harga masing-masing butik.
Contohnya, butik emas Logam Mulia di Depok mematok harga jual Rp1.970.000 per gram dan harga beli Rp1.908.000 per gram. Sementara itu, butik di Palembang dan Banjarmasin juga menetapkan harga jual sama, Rp1.970.000 per gram, dengan harga beli Rp1.908.000 per gram. Harga-harga ini berlaku dengan syarat emas yang dijual dalam kondisi baik dan tanpa kerusakan.
Daftar Harga Emas Perhiasan Berdasarkan Karat
Untuk memudahkan konsumen dan investor, berikut daftar harga emas perhiasan berdasarkan kadar karat dari dua platform penjualan populer:
Rajaemas:
K24* : Rp2.270.000
K24 : Rp2.160.000
K23 : Rp1.860.000
K22 : Rp1.779.000
K21 : Rp1.699.000
K20 : Rp1.618.000
K19 : Rp1.536.000
K18 : Rp1.457.000
K17 : Rp1.376.000
K16 : Rp1.294.000
K15 : Rp1.214.000
K14 : Rp1.133.000
K13 : Rp1.051.000
K12 : Rp972.000
K11 : Rp890.000
K10 : Rp809.000
K9 : Rp729.000
K8 : Rp648.000
K7 : Rp566.000
K6 : Rp487.000
K5 : Rp405.000
Lakuemas:
24K (99%) : Rp2.029.000
23K : Rp1.810.000
22K : Rp1.735.000
21K : Rp1.659.000
20K : Rp1.579.000
19K : Rp1.498.000
18K : Rp1.418.000
17K : Rp1.338.000
16K : Rp1.257.000
15K : Rp1.179.000
14K : Rp1.099.000
13K : Rp1.021.000
12K : Rp940.000
11K : Rp860.000
10K : Rp781.000
9K : Rp701.000
Harga-harga ini menjadi acuan bagi masyarakat untuk menyesuaikan rencana pembelian atau penjualan emas, baik untuk investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
Strategi Konsumen dan Investor di Tengah Fluktuasi
Penguatan harga emas global memberikan peluang sekaligus tantangan bagi konsumen dan investor emas di Indonesia. Bagi pembeli, momen ini menjadi saat yang tepat untuk melakukan investasi dengan mempertimbangkan tren jangka panjang. Sementara bagi pedagang, fluktuasi harga memerlukan strategi penyesuaian stok dan penetapan harga agar tetap kompetitif.
Konsumen yang ingin membeli emas perhiasan disarankan memperhatikan perbedaan harga di berbagai daerah dan platform. Misalnya, membeli melalui Rajaemas atau Lakuemas dapat memberikan opsi harga yang berbeda, tergantung pada kadar emas dan lokasi. Selain itu, mempertimbangkan harga beli kembali (buyback) juga penting agar investasi lebih aman dan menguntungkan.
Proyeksi Harga Emas ke Depan
Dengan reli emas global yang terus berlanjut, para analis memproyeksikan harga emas perhiasan di Indonesia masih memiliki potensi kenaikan. Faktor pendorongnya antara lain ketidakpastian ekonomi global, inflasi, dan permintaan pasar akan instrumen investasi safe haven.
Konsumen dan investor disarankan terus memantau perkembangan harga emas melalui kanal resmi dan platform terpercaya, untuk memaksimalkan keputusan jual-beli. Selain itu, pemahaman terhadap harga emas berdasarkan karat akan membantu menilai nilai investasi lebih akurat.