Panas Bumi

PLN Percepat Proyek Panas Bumi Bengkulu, Daerah Dukung

PLN Percepat Proyek Panas Bumi Bengkulu, Daerah Dukung
PLN Percepat Proyek Panas Bumi Bengkulu, Daerah Dukung

JAKARTA - Transisi energi di Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga mendapat sokongan kuat dari pemerintah daerah. Hal ini terlihat dari langkah PT PLN (Persero) yang mempercepat pembangunan dua proyek panas bumi di Bengkulu, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hululais dan PLTP Kepahiang. 

Dukungan penuh pemerintah provinsi maupun kabupaten menunjukkan bahwa pembangunan energi hijau kini dipandang sebagai pilar penting bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Kedua proyek berkapasitas 2x55 megawatt (MW) ini merupakan bagian dari rencana besar PLN memperkuat sistem kelistrikan berbasis energi bersih di Pulau Sumatra. 

Lebih dari sekadar menyediakan listrik, pembangunan PLTP juga diharapkan memberi nilai tambah melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar, menekankan bahwa keberhasilan transisi energi sangat bergantung pada sinergi dengan pemerintah daerah.

“PLN tidak bisa berjalan sendiri dalam mewujudkan transisi energi. Dukungan dan kolaborasi dari pemerintah daerah menjadi modal penting bagi kami untuk memastikan pembangunan PLTP berjalan tepat waktu, tepat mutu, dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Suroso.

Dengan keterlibatan aktif pemda, PLN berharap seluruh tahapan pembangunan dapat dilaksanakan secara inklusif dan sesuai kebutuhan masyarakat setempat.

Bengkulu sebagai Pusat Energi Baru

Executive Vice President Panas Bumi PLN, John Y.S. Rembet, menjelaskan bahwa Bengkulu memiliki potensi panas bumi yang besar dan strategis. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, dua proyek utama ini akan menjadi tulang punggung dalam memperkuat pasokan listrik di Sumatra, sekaligus mendukung pemerataan pembangunan ekonomi daerah.

Menurut John, PLTP Hululais saat ini sedang bersiap masuk ke tahap konstruksi dengan target operasi pada 2028, sementara PLTP Kepahiang masih dalam proses finalisasi mitra strategis dan ditargetkan beroperasi pada 2030.

“Pembangunan PLTP tidak hanya menghadirkan listrik ramah lingkungan, tetapi juga membuka banyak peluang bagi masyarakat. Kami ingin setiap langkah pembangunan dapat berjalan inklusif, melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat setempat, serta membawa manfaat ekonomi dan sosial yang nyata,” kata John.

Dukungan dari Gubernur dan Kepala Daerah

Langkah PLN mempercepat proyek panas bumi ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Gubernur Helmi Hasan menyampaikan apresiasi terhadap upaya tersebut, seraya menegaskan pentingnya pelaksanaan proyek yang aman dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

“Kami mendukung penuh pembangunan ini dan berharap agar setiap tahapan dilakukan dengan aman, sesuai prosedur, dan memperhatikan kepentingan masyarakat. Dengan demikian, pembangunan ini bisa memajukan daerah dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Bengkulu,” tutur Helmi.

Sementara itu, Bupati Lebong Azhari, di mana PLTP Hululais berlokasi, menilai proyek tersebut sebagai peluang penting untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah.

“Kehadiran proyek ini bukan hanya soal pasokan listrik, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk membuka lapangan kerja dan memperkuat fondasi ekonomi daerah,” tegas Azhari.

Manfaat Sosial dan Ekonomi

Selain menjadi sumber listrik hijau, proyek PLTP di Bengkulu diyakini akan memberikan efek berganda. Pekerjaan konstruksi hingga pengoperasian nantinya membuka kesempatan kerja bagi tenaga lokal, mendorong tumbuhnya usaha kecil menengah, serta memperkuat aktivitas ekonomi masyarakat di sekitar proyek.

Lebih jauh, keberadaan infrastruktur kelistrikan yang lebih andal dapat menarik investasi baru ke Bengkulu, terutama di sektor industri dan pariwisata yang memerlukan energi stabil serta ramah lingkungan.

Komitmen Menuju Transisi Energi

Pembangunan PLTP Hululais dan Kepahiang menjadi bagian dari strategi PLN untuk mempercepat transisi energi nasional. Komitmen ini tidak hanya menekan ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga mendukung target penurunan emisi karbon Indonesia.

PLN berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagaimana sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat mampu mewujudkan pembangunan energi hijau yang berkelanjutan.

Langkah PLN mempercepat pembangunan PLTP Hululais dan Kepahiang di Bengkulu menandai babak baru transisi energi nasional yang lebih inklusif. Dukungan penuh dari Gubernur Bengkulu, Bupati Lebong, hingga masyarakat setempat memperlihatkan bahwa pembangunan energi bersih tidak hanya soal pasokan listrik, melainkan juga kesejahteraan sosial-ekonomi daerah.

Dengan target operasi 2028 dan 2030, kedua proyek strategis ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam menjadikan Bengkulu sebagai salah satu pusat energi panas bumi di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index