Listrik

Pemprov Jabar Ubah TPA Sarimukti Jadi Pembangkit Listrik Sampah

Pemprov Jabar Ubah TPA Sarimukti Jadi Pembangkit Listrik Sampah
Pemprov Jabar Ubah TPA Sarimukti Jadi Pembangkit Listrik Sampah

JAKARTA - Pengelolaan sampah di Jawa Barat memasuki babak baru. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berencana mengubah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti menjadi pembangkit listrik tenaga sampah. Inisiatif ini diharapkan tak hanya mengatasi persoalan penumpukan sampah, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi ketersediaan energi terbarukan.

Rencana tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat, 10 Oktober 2025. Menurut Dedi, proyek ini akan didukung penuh oleh perusahaan Danantara yang siap membiayai pembangunan dari awal hingga selesai.

“Ini untuk menyelesaikan masalah sampah di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Barat. Maka Kementerian Lingkungan Hidup, Pemprov Jabar, dan Danantara akan bekerja sama menjadikan Sarimukti sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah,” kata Dedi yang akrab disapa KDM.

Sampah Menjadi Energi Terbarukan

Gagasan mengubah sampah menjadi sumber energi dinilai sangat relevan dengan kebutuhan saat ini. Jawa Barat termasuk salah satu provinsi dengan volume sampah terbesar di Indonesia, khususnya di kawasan perkotaan seperti Bandung Raya dan wilayah aglomerasi Bogor-Depok-Bekasi.

TPA Sarimukti yang selama ini menjadi lokasi pembuangan utama di Bandung Raya akan dioptimalkan fungsinya. Sampah yang menumpuk akan diolah menjadi sumber energi, sehingga selain mengurangi beban lingkungan, juga menghasilkan listrik bagi masyarakat.

Menurut KDM, konsep ini merupakan langkah konkret dalam mendorong energi terbarukan. “Nantinya, pembagian wilayah akan dilakukan dalam skema aglomerasi. Untuk Bogor, Depok, Bekasi, dan sekitarnya akan ditangani tersendiri. Sementara itu, wilayah Priangan seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Purwakarta akan didukung oleh Sarimukti,” jelasnya.

Bandung Raya Jadi Prioritas

Dalam tahap awal, fokus pembangunan diarahkan pada wilayah Bandung Raya atau aglomerasi Priangan. Hal ini mengingat volume sampah dari kawasan tersebut sangat tinggi dan menuntut solusi cepat.

“Nah yang untuk pertama kali didahulukan adalah wilayah Priangan atau Bandung Raya dengan TPA Sarimukti sebagai tempat penampungan sampah untuk energi listrik tersebut,” ungkap KDM.

Dengan prioritas ini, diharapkan masalah sampah di Bandung Raya yang kerap menimbulkan persoalan lingkungan dan sosial dapat tertangani dengan cara lebih berkelanjutan.

Dukungan dari Danantara

Keterlibatan Danantara dalam proyek ini sangat krusial. Perusahaan tersebut berkomitmen membiayai pembangunan hingga pembangkit listrik tenaga sampah di Sarimukti beroperasi penuh.

Menurut Dedi, proses pembangunan ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun, meski dirinya berharap bisa lebih cepat.

“Pihak Danantara menyanggupi proses pembangunannya hingga listrik menyala sampai 2 tahun ke depan. Tapi saya mau lebih cepat, ya sekitar satu koma lima atau satu koma enam tahun, prosesnya,” harap KDM.

Keinginan untuk mempercepat penyelesaian proyek ini sejalan dengan urgensi penanganan sampah di Jawa Barat yang terus meningkat setiap tahunnya.

Solusi Jangka Panjang untuk Masalah Sampah

Program menjadikan Sarimukti sebagai pembangkit listrik tenaga sampah diyakini dapat menjadi solusi jangka panjang. Tidak hanya bagi Jawa Barat, tetapi juga bisa menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.

Dengan konsep waste to energy, tumpukan sampah yang biasanya hanya menimbulkan persoalan kesehatan, lingkungan, dan sosial dapat diubah menjadi sumber energi yang bermanfaat. Hal ini sekaligus mendukung agenda nasional dalam meningkatkan bauran energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Harapan Besar pada Proyek Sarimukti

KDM menekankan bahwa keberhasilan proyek ini membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga disebut penting agar implementasi berjalan sesuai regulasi dan target yang diharapkan.

Proyek ini tidak hanya akan memberi dampak positif pada pengelolaan sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, mulai dari lapangan kerja, teknologi pengolahan sampah, hingga sektor energi alternatif.

Jika pembangkit listrik tenaga sampah di Sarimukti berhasil beroperasi sesuai rencana, maka Jawa Barat bisa menjadi pionir dalam pengelolaan sampah berbasis energi di Indonesia.

Transformasi TPA Sarimukti menjadi pembangkit listrik tenaga sampah merupakan langkah visioner yang menunjukkan komitmen Jawa Barat terhadap solusi lingkungan dan energi berkelanjutan. Dengan dukungan pendanaan penuh dari Danantara serta koordinasi lintas sektor, proyek ini diharapkan selesai dalam waktu singkat dan segera memberi manfaat nyata.

Bila berhasil, inisiatif ini bukan hanya menyelesaikan persoalan sampah Bandung Raya, tetapi juga memberi contoh bagi daerah lain bahwa sampah bisa menjadi sumber energi bersih yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index