Menteri P2MI

Menteri P2MI Buka Peluang Penempatan Pekerja Migran ke Yordania

Menteri P2MI Buka Peluang Penempatan Pekerja Migran ke Yordania
Menteri P2MI Buka Peluang Penempatan Pekerja Migran ke Yordania

JAKARTA - Peluang baru bagi pekerja migran Indonesia kembali terbuka. Kali ini, kesempatan datang dari Yordania yang siap menerima tenaga kerja terampil asal Indonesia. 

Rencana ini mengemuka dalam pertemuan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, dengan Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Sudqi Al Omoush, di Kantor KemenP2MI, Jakarta.

“Pertemuan membahas peluang kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia ke Yordania, khususnya bagi tenaga kerja yang memiliki keterampilan menengah dan tinggi (middle-high skill),” ungkap Mukhtarudin dalam siaran pers yang dirilis pada hari yang sama.

Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi Kementerian P2MI dalam memperluas akses kerja formal dan berkualitas bagi warga Indonesia. Mukhtarudin menegaskan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini adalah mendorong penempatan pekerja migran dengan kompetensi unggul yang mampu menjawab kebutuhan pasar kerja global.

Fokus pada Tenaga Kerja Terampil

Menteri P2MI menekankan pentingnya meningkatkan kualitas penempatan pekerja migran. Selama ini, sebagian besar pekerja migran Indonesia bekerja di sektor domestik atau pekerjaan berkemahiran rendah. Dengan adanya peluang baru di Yordania, pemerintah ingin mengarahkan tenaga kerja Indonesia agar lebih banyak mengisi sektor yang membutuhkan keahlian menengah hingga tinggi.

“Hal-hal teknis akan dibahas lebih lanjut. Potensi kerja sama ini sangat baik, terutama untuk tenaga kerja dengan keterampilan menengah dan tinggi, selama ada jaminan perlindungan hukum yang kuat,” jelas Mukhtarudin.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pemerintah tidak sekadar mengejar angka penempatan, melainkan juga memastikan pekerja migran yang berangkat memiliki daya saing, keahlian, dan perlindungan maksimal di negara tujuan.

Jaminan Perlindungan dari Yordania

Salah satu poin penting yang dibicarakan dalam pertemuan adalah aspek perlindungan tenaga kerja. Menurut Mukhtarudin, Pemerintah Yordania sudah mengambil langkah maju dengan memperbarui undang-undang ketenagakerjaan dan memperkuat sistem perlindungan bagi tenaga kerja asing.

“Yordania telah menunjukkan komitmen terhadap perlindungan tenaga kerja,” kata Mukhtarudin. “Jaminan sosial dan aspek perlindungan hukumnya sudah baik, tinggal bagaimana kita merespons peluang ini secara cepat dan terukur.”

Adanya kepastian hukum dan jaminan perlindungan tersebut dinilai sebagai faktor utama yang membuat kerja sama ini berpotensi berkembang. Pemerintah Indonesia ingin memastikan bahwa pekerja migran yang ditempatkan tidak hanya mendapat akses kerja, tetapi juga terlindungi secara hukum dan sosial di negara penempatan.

Tindak Lanjut Melalui Pembahasan Teknis

Pertemuan antara Menteri P2MI dan Dubes Yordania bukanlah akhir, melainkan awal dari proses panjang kerja sama. Mukhtarudin menyampaikan bahwa hasil diskusi akan segera ditindaklanjuti dalam forum teknis yang lebih mendalam.

“Kita akan tindak lanjuti dalam diskusi berikutnya, memastikan seluruh proses dan persyaratan penempatan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan Yordania,” jelasnya.

Langkah teknis itu akan mencakup sinkronisasi prosedur rekrutmen, kualifikasi tenaga kerja, hingga mekanisme perlindungan yang akan diterapkan. Dengan begitu, sistem penempatan dapat berjalan terukur dan sesuai dengan standar yang diharapkan kedua negara.

Komitmen dari Yordania

Dubes Yordania untuk Indonesia, Sudqi Al Omoush, dalam kesempatan yang sama menegaskan keseriusan negaranya dalam membuka ruang kerja bagi pekerja migran Indonesia. Ia menekankan bahwa pemerintah Yordania siap memperkuat perlindungan hukum bagi tenaga kerja asing yang masuk ke negaranya.

Komitmen ini dipandang sebagai sinyal positif bagi Indonesia, mengingat isu perlindungan selalu menjadi perhatian utama dalam pengiriman pekerja migran. Dengan adanya komitmen ini, diharapkan tenaga kerja Indonesia di Yordania bisa bekerja dengan tenang, aman, dan terlindungi.

Penataan Penempatan Pekerja Migran

Kementerian P2MI sendiri tengah gencar melakukan pembenahan sistem penempatan pekerja migran. Pemerintah ingin menghindari praktik-praktik ilegal dan memastikan penempatan berjalan sesuai dengan regulasi. Salah satu fokus utama adalah mendorong pekerja migran yang memiliki keterampilan, sehingga mereka bisa memperoleh pekerjaan yang lebih layak dan berpenghasilan lebih baik.

Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi nasional dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah internasional. Dengan pembekalan keterampilan, pelatihan, serta sertifikasi, pekerja migran Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif.

Kesempatan Baru bagi Indonesia

Kerja sama dengan Yordania dipandang strategis, tidak hanya untuk membuka lapangan kerja baru, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan terhadap kualitas tenaga kerja Indonesia. Pasar kerja di Timur Tengah, termasuk Yordania, memiliki kebutuhan besar terhadap tenaga kerja profesional, dan Indonesia berupaya untuk mengambil bagian dari peluang tersebut.

Selain itu, kerja sama ini juga sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang menekankan pentingnya hilirisasi dan diversifikasi sektor ketenagakerjaan. Artinya, Indonesia tidak hanya mengirimkan pekerja di sektor domestik, tetapi juga berusaha menempatkan tenaga kerja di bidang lain yang lebih berdaya saing.

Pertemuan antara Menteri P2MI Mukhtarudin dan Dubes Yordania Sudqi Al Omoush membuka babak baru dalam diplomasi ketenagakerjaan Indonesia. 

Dengan fokus pada tenaga kerja terampil menengah hingga tinggi, serta jaminan perlindungan dari pemerintah Yordania, peluang ini diharapkan dapat menjadi jalan bagi peningkatan kualitas pekerja migran Indonesia.

Langkah tindak lanjut berupa pembahasan teknis akan menjadi kunci untuk memastikan realisasi kerja sama berjalan sesuai harapan. Jika semua proses bisa diharmonisasi, bukan tidak mungkin Indonesia akan menambah daftar negara tujuan penempatan pekerja migran yang aman, terukur, dan berkualitas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index