Evaluasi Timnas U-23

Evaluasi Timnas U-23 Usai Tahan Imbang India, Seleksi Berlanjut

Evaluasi Timnas U-23 Usai Tahan Imbang India, Seleksi Berlanjut
Evaluasi Timnas U-23 Usai Tahan Imbang India, Seleksi Berlanjut

JAKARTA - Timnas Indonesia U-23 kembali menjalani uji coba melawan India U-23 dan kali ini berhasil menutup laga dengan skor 1-1 di Stadion Madya, Senin, 13 Oktober 2025 malam WIB. 

Meski hasil tersebut tidak sepenuhnya memuaskan, pertandingan kedua melawan India dalam sepekan terakhir memberikan gambaran penting mengenai arah tim yang sedang dibangun oleh pelatih Indra Sjafri.

Gol tendangan bebas Dony Tri Pamungkas di menit ke-71 menyelamatkan Garuda Muda dari kekalahan setelah sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Korou Singh pada menit ke-47. Dengan demikian, Indonesia mencatatkan satu kekalahan dan satu hasil imbang dalam dua pertemuan melawan lawan yang sama.

Namun, di balik hasil tersebut, Indra Sjafri justru menilai uji coba ini sebagai bagian penting dari tahapan seleksi. Dari total 33 pemain yang dipanggil, sejumlah nama akan dipangkas untuk melanjutkan pemusatan latihan tahap kedua.

“Bentuknya memang belum jelas, tetapi kami ingin melakukan uji coba dengan 33 pemain yang ada,” ujar Indra, menegaskan bahwa fokus utama belum pada kemenangan, melainkan pada evaluasi keseluruhan skuad.

Uji Coba Bukan Sekadar Hasil

Pertandingan kontra India menjadi cermin bahwa Timnas U-23 masih berada di fase pembentukan identitas. Indra Sjafri mencoba berbagai kombinasi, terutama di lini serang, untuk melihat sejauh mana kualitas individu mampu menyatu dalam permainan kolektif.

Secara skor, hasil imbang bisa disebut sebagai progres dibandingkan pertemuan pertama yang berakhir dengan kekalahan 1-2. Namun, evaluasi yang muncul lebih menyoroti soal efektivitas serangan, struktur permainan, serta kohesi antarlini yang masih jauh dari kata ideal.

Uji coba ini sekaligus menunjukkan bahwa Garuda Muda belum memiliki pola permainan jelas. Namun hal itu wajar, sebab Indra masih berada dalam tahap pencarian formula terbaik sebelum tim mengerucut ke skuad inti.

Lini Depan Masih Tumpul

Salah satu catatan penting muncul di lini depan. Dalam laga ini, Hokky Caraka tampil sebagai ujung tombak di babak pertama dan sempat mendapat peluang emas, tetapi gagal dikonversi menjadi gol. Nama lain seperti Rayhan Hannan juga belum memperlihatkan ketajaman yang diharapkan.

Di babak kedua, masuknya Arlyansyah Abdulmanan dan Jens Raven diharapkan memberi warna baru. Namun, perubahan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap daya dobrak tim.

Secara individu, para penyerang muda ini memiliki potensi menjanjikan. Akan tetapi, koordinasi antarpemain dan efektivitas dalam memanfaatkan peluang masih menjadi pekerjaan rumah besar. Serangan Indonesia masih bergantung pada improvisasi individu yang mudah dipatahkan lawan.

Pola Main Masih Mencari Bentuk

Selain lini depan, masalah yang juga terlihat jelas adalah identitas permainan tim. Indonesia belum benar-benar menemukan pola main yang rapi dalam membangun serangan maupun menjaga struktur pertahanan.

Indra Sjafri sendiri mengakui hal ini. Menurutnya, eksperimen yang dilakukan memang masih dalam tahap awal dan wajar bila belum menghasilkan permainan ideal. “Bentuknya memang belum jelas, tetapi kami ingin melakukan uji coba dengan 33 pemain yang ada,” ujarnya.

Fokus pelatih saat ini bukan hanya pada hasil pertandingan, melainkan pada distribusi menit bermain. Dengan begitu, setiap pemain memiliki kesempatan menunjukkan kualitasnya sebelum tim dipangkas untuk TC tahap kedua.

Titik Terang di Lini Tengah

Meski banyak hal yang harus dibenahi, ada sisi positif dari performa lini tengah. Tiga nama menonjol dalam dua laga uji coba ini: Rivaldo Pakpahan, Arkhan Fikri, dan Toni Firmansyah. Ketiganya tampil solid dalam menjaga keseimbangan permainan serta menunjukkan potensi besar sebagai tulang punggung tim.

Kehadiran trio ini memberi harapan bahwa sektor tengah Garuda Muda bisa menjadi fondasi permainan ke depan. Namun, tentu saja, koneksi dan chemistry mereka masih harus diasah agar transisi menyerang dan bertahan berjalan lebih mulus.

Selain trio utama tersebut, masih ada sejumlah gelandang lain yang siap bersaing seperti Robi Darwis, Ananda Raehan, dan Zanadin Fariz. Kehadiran mereka membuat kompetisi internal semakin ketat dan sehat, sesuatu yang dibutuhkan untuk mencetak skuad terbaik.

Evaluasi Menuju Tahap Berikutnya

Bagi Indra Sjafri, dua uji coba melawan India adalah kesempatan berharga untuk menilai kemampuan setiap pemain secara lebih objektif. Hasil imbang kali ini memang belum menunjukkan dominasi, tetapi progres dari kekalahan sebelumnya bisa dianggap sebagai langkah kecil yang penting.

Proses seleksi tahap awal ini diharapkan memberi gambaran lebih jelas mengenai siapa saja pemain yang siap melangkah ke level berikutnya. Dengan persiapan yang masih panjang, hasil melawan India dapat menjadi dasar untuk pembenahan pola main dan efektivitas serangan Garuda Muda.

Hasil 1-1 melawan India U-23 bukanlah pencapaian gemilang, tetapi lebih kepada bahan evaluasi berharga bagi Timnas Indonesia U-23. Uji coba ini memperlihatkan bahwa lini depan masih butuh peningkatan, pola permainan belum terbentuk jelas, namun sektor tengah mulai menemukan sosok yang bisa diandalkan.

Indra Sjafri tetap menekankan bahwa tujuan utama saat ini adalah memberi kesempatan bermain kepada seluruh pemain dalam daftar 33 nama. Dengan demikian, ia bisa melakukan seleksi lebih tepat untuk membentuk skuad inti yang solid menuju pemusatan latihan tahap berikutnya.

Dengan catatan evaluasi yang jelas, Garuda Muda kini berada di jalur untuk memperbaiki kekurangan sekaligus memperkuat kelebihan. Jalan menuju tim yang padu memang masih panjang, tetapi proses inilah yang akan menentukan kualitas Timnas U-23 di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index