IHSG

Strategi Saham Pilihan di Tengah IHSG Uji Support 8.000

Strategi Saham Pilihan di Tengah IHSG Uji Support 8.000
Strategi Saham Pilihan di Tengah IHSG Uji Support 8.000

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan menunjukkan dinamika yang cukup tajam. Setelah sempat tertekan hingga di bawah level psikologis 8.000 pada perdagangan kemarin,para analis menilai investor perlu lebih selektif dalam menyusun strategi. 

Meskipun pasar masih dibayangi arus keluar modal asing, sejumlah saham dinilai berpeluang menjadi pilihan bagi pelaku pasar.

IHSG ditutup melemah 15,34 poin atau 0,19% ke level 8.051,17. Bahkan, indeks sempat jatuh ke level terendah 7.936,37 sebelum akhirnya kembali menembus 8.000. Tekanan tersebut tidak lepas dari aksi jual asing dengan nilai Rp1,39 triliun. Meski demikian, secara year-to-date, IHSG masih membukukan kenaikan 13,72% sepanjang 2025.

Tekanan Jual Masih Dominan

Tim analis MNC Sekuritas menjelaskan bahwa koreksi IHSG kali ini bersamaan dengan derasnya tekanan jual. Secara teknikal, penurunan indeks sudah mencapai area koreksi minimal yang sebelumnya diproyeksikan.

“Kami perkirakan posisi IHSG saat ini masih berada di awalan dari wave (2) dari wave [3] pada label hitam, sehingga IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya paling tidak menguji 7.720–7.937 kembali sekaligus menutup area gap yang ada,” tulis tim riset MNC Sekuritas.

Meski begitu, dalam jangka pendek IHSG masih berpeluang menguat ke rentang 8.074–8.087. Pada perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak di kisaran support 7.800–7.913 dan resistance 8.087–8.169.

Sentimen Global Masih Membayangi

Di sisi lain, analis BRI Danareksa Sekuritas menilai area 8.000 tetap menjadi level support psikologis yang kuat. Mereka memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di rentang support 8.000 dan resistance 8.270.

“Secara teknikal, area 8.000 masih menjadi support psikologis yang cukup kuat. Sentimen pasar cenderung berhati-hati menunggu kepastian perkembangan perang dagang antara China dan Amerika Serikat,” tulis analis BRI Danareksa.

Dalam kondisi penuh ketidakpastian ini, sektor komoditas seperti emas dan CPO, serta sektor konsumer, dinilai dapat menjadi alternatif defensif (hedging) bagi investor.

Rekomendasi Saham dari Analis

Sejumlah saham disorot analis untuk perdagangan hari ini. Dari BRI Danareksa Sekuritas, saham RATU, MBMA, dan SOLA masuk dalam rekomendasi beli.

Sementara itu, MNC Sekuritas merekomendasikan investor mencermati saham ADRO, CMRY, MAPA, dan PTRO. Berikut rincian teknikalnya:

ADRO – Spec Buy
Terkoreksi 1,47% ke 1.680, masih di bawah MA20. Selama bertahan di atas 1.625, ADRO diperkirakan berada di akhir wave [b] dari wave A.

Spec Buy: 1.635–1.660

Target Price: 1.735, 1.795

Stoploss: below 1.625

CMRY – Spec Buy
Menguat 9,89% ke 5.000 disertai volume tinggi, menembus MA60. Posisi CMRY diperkirakan berada di wave (b) dari wave [y].

Spec Buy: 4.810–4.930

Target Price: 5.050, 5.125

Stoploss: below 4.800

MAPA – Buy on Weakness
Saham ini naik 9,82% ke 615 dengan volume pembelian besar, menembus MA60. MAPA diperkirakan berada di wave (iii) dari wave [i].

Buy on Weakness: 570–595

Target Price: 625, 665

Stoploss: below 540

PTRO – Buy on Weakness
Bergerak datar di 6.700 dengan volume beli masih mendukung. Selama bertahan di atas 6.000, PTRO diperkirakan berada di awal wave 5.

Buy on Weakness: 6.400–6.675

Target Price: 7.525, 7.975

Stoploss: below 6.000

Peluang Rebound

Analis BNI Sekuritas juga menyoroti potensi rebound setelah IHSG bertahan di area support 8.000. Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menjelaskan bahwa penurunan IHSG kemarin diikuti net sell asing sebesar Rp1,43 triliun.

Saham-saham yang paling banyak dilepas asing antara lain BBRI, BMRI, BRMS, BBCA, dan ARCI. Meski begitu, menurut Fanny, IHSG memiliki peluang untuk teknikal rebound hari ini.

Pada perdagangan Kamis (16/10/2025), BNI Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak di rentang support 7.900–8.000 dan resistance 8.100–8.150. Saham yang direkomendasikan sebagai trading idea hari ini adalah ANTM, CDIA, PTRO, BRPT, SCMA, dan FILM.

Pasar saham Indonesia kembali diuji pada level kritis 8.000, level yang menjadi barometer psikologis investor. Walaupun tekanan jual asing masih dominan, potensi rebound tetap terbuka. Rekomendasi saham dari berbagai sekuritas menunjukkan peluang pada sektor energi, konsumer, hingga komoditas yang bisa menjadi pilihan defensif di tengah ketidakpastian global.

Bagi investor, disiplin menerapkan manajemen risiko dan memperhatikan level support-resistance menjadi kunci menghadapi dinamika IHSG saat ini. Dengan langkah hati-hati dan strategi yang tepat, volatilitas pasar justru dapat menjadi peluang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index