JAKARTA - Awal musim 2025/2026 belum berjalan sesuai harapan bagi Manchester United. Klub berjuluk Setan Merah itu tengah dalam sorotan tajam setelah performa inkonsisten di bawah komando pelatih anyar, Ruben Amorim. Meski direkrut dengan ekspektasi tinggi sebagai pembawa perubahan, hasil di lapangan belum sepenuhnya mencerminkan ambisi besar klub.
Di tengah tekanan tersebut, mantan bek Manchester United, Phil Jones, memberikan pandangannya. Ia menilai Amorim memang pantas diberi waktu untuk membangun tim, namun tetap menegaskan bahwa pada akhirnya, yang dibutuhkan klub sebesar Manchester United adalah hasil nyata, bukan sekadar ucapan atau janji perubahan.
Peringatan dari Phil Jones untuk Ruben Amorim
Dalam wawancara eksklusif bersama The Daily Mail, Jones berbicara terbuka mengenai situasi yang tengah dihadapi Amorim di Old Trafford. Ia mengaku memahami tekanan besar yang dirasakan sang pelatih, terlebih ketika hasil buruk membuat rumor pemecatan mencuat.
Namun, Jones mengingatkan bahwa ambisi dan tekad saja tidak cukup untuk bertahan di klub sebesar Manchester United. “Apakah saya ingin melihat seorang manajer atau pelatih kehilangan pekerjaannya? Tentu tidak. Apalagi karena saya saat ini sedang mendalami profesi ini,” kata Jones.
Ia menambahkan bahwa seorang pelatih membutuhkan waktu untuk menata skuad dan membangun sistem permainan yang solid. “Seorang pelatih butuh waktu untuk bisa menyatukan skuad yang ia miliki. Saya juga senang melihat Sir Jim Ratcliffe secara terbuka menyuarakan dukungannya untuk Amorim,” ujarnya.
Pernyataan Jones itu menjadi semacam pengingat, bahwa meskipun dukungan manajemen adalah hal penting, namun tantangan terbesar Amorim tetap berada di lapangan — bagaimana ia mampu menerjemahkan kepercayaan tersebut menjadi performa yang konsisten dan hasil yang meyakinkan.
MU Masih Berjuang di Awal Musim
Awal perjalanan Amorim di Premier League tidak berjalan mulus. Manchester United mencatat sejumlah hasil mengecewakan di awal musim 2025/2026, membuat posisi mereka di papan klasemen belum sesuai harapan.
Situasi ini sempat membuat nama Amorim dikabarkan akan didepak lebih cepat oleh manajemen klub. Namun, sang pelatih Portugal menegaskan bahwa ia masih berkomitmen penuh menjalankan proyek jangka panjang di Manchester United. Ia menolak untuk mundur dan menegaskan bahwa ia adalah sosok yang tepat untuk membawa tim kembali ke jalur kemenangan.
Phil Jones menilai tekad itu patut diapresiasi, tetapi di saat bersamaan juga menegaskan bahwa dunia sepak bola modern tidak mengenal kata “menunggu terlalu lama”. Kepercayaan manajemen dan suporter bisa luntur dengan cepat jika hasil tidak segera membaik.
“Hasil yang Berbicara” Jadi Kunci Utama
Dalam pandangan Jones, tekanan besar di klub seperti Manchester United sudah menjadi hal yang wajar. Ia menegaskan bahwa Amorim harus bisa membuktikan kualitasnya melalui hasil di lapangan, bukan lewat janji atau retorika.
“Sepak bola adalah bisnis yang berorientasi pada hasil. Jika Anda tidak memberikan hasil yang baik, maka segalanya akan percuma,” tegas Jones.
Ia juga menyoroti bahwa durasi kontrak panjang tidak menjamin keamanan posisi seorang pelatih. “Tidak peduli Anda memiliki kontrak di klub selama 10 tahun, dua tahun, atau lima tahun — Anda akan selalu jadi sorotan ketika tidak memberikan hasil bagi tim ini, dan akan ada banyak pertanyaan untuk Anda,” pungkasnya.
Komentar Jones mencerminkan kenyataan keras di dunia sepak bola elit: reputasi dan filosofi tidak akan berarti apa-apa tanpa kemenangan. Amorim kini dituntut untuk menunjukkan bahwa ide-ide taktiknya bisa diterjemahkan menjadi performa yang produktif dan efisien.
Dukungan dari Pihak Klub Masih Terjaga
Meski menghadapi tekanan dari publik dan media, Amorim masih mendapatkan dukungan penuh dari manajemen klub, termasuk dari pemilik minoritas Sir Jim Ratcliffe. Pengusaha Inggris itu menilai Amorim adalah bagian penting dari rencana restrukturisasi jangka panjang Manchester United, baik dalam gaya bermain maupun manajemen tim.
Ratcliffe dikabarkan tetap memberikan kepercayaan penuh kepada Amorim untuk memperbaiki situasi dan menemukan komposisi terbaik bagi tim. Dukungan ini tentu menjadi modal penting bagi sang pelatih untuk membalikkan keadaan — selama ia mampu memanfaatkannya dengan menghasilkan kemenangan.
Jones pun menilai, keberadaan dukungan semacam ini harus dijadikan momentum. Menurutnya, hanya sedikit pelatih yang mendapatkan ruang untuk memperbaiki diri di tengah tekanan besar seperti di Old Trafford.
Ujian Berat Menanti di Anfield
Tekanan terhadap Amorim akan semakin terasa akhir pekan ini ketika Manchester United menghadapi Liverpool dalam laga panas bertajuk The North West Derby. Duel klasik tersebut selalu menjadi pertandingan penuh gengsi dan menjadi ukuran mentalitas setiap pemain dan pelatih United.
Tiga poin dalam laga ini bukan hanya penting untuk menjaga asa di papan klasemen, tetapi juga sebagai tolok ukur kredibilitas Amorim di mata publik dan manajemen. Kemenangan di Anfield akan memberikan efek besar, baik secara psikologis bagi skuad Setan Merah maupun bagi reputasi Amorim yang tengah berada di bawah sorotan tajam.
Namun, hasil sebaliknya bisa memperburuk situasi dan menghidupkan kembali rumor pemecatan yang sempat mereda.
Saatnya Amorim Buktikan Janjinya
Sejak kedatangannya, Ruben Amorim membawa harapan baru bagi Manchester United — gaya permainan menyerang, pendekatan modern, serta visi jangka panjang membangun tim. Namun, seperti diingatkan Phil Jones, semua itu akan bermakna hanya jika diwujudkan dalam bentuk hasil nyata di atas lapangan.
Dengan dukungan manajemen dan kesempatan yang masih terbuka, Amorim kini berada di titik krusial dalam kariernya di Premier League. Laga melawan Liverpool menjadi panggung pembuktian — apakah ia mampu membawa Manchester United keluar dari tekanan, atau justru menjadi babak baru dari daftar panjang pelatih yang gagal di Old Trafford.