Italia

Italia Ikuti Langkah Indonesia, Serie A Terancam Ditunda Demi Piala Dunia

Italia Ikuti Langkah Indonesia, Serie A Terancam Ditunda Demi Piala Dunia
Italia Ikuti Langkah Indonesia, Serie A Terancam Ditunda Demi Piala Dunia

JAKARTA - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) tengah mempertimbangkan langkah serius demi membantu tim nasionalnya lolos ke Piala Dunia 2026. 

Presiden FIGC, Gabriele Gravina, berencana mengajukan permohonan kepada operator Serie A untuk menunda jadwal kompetisi agar pelatih Gennaro Gattuso memiliki waktu lebih banyak mempersiapkan tim menghadapi laga penentuan di babak play-off.

Langkah tersebut menunjukkan bahwa Italia mulai mengambil kebijakan serupa dengan yang pernah dilakukan Indonesia. Sebelumnya, PSSI bersama operator kompetisi I.League menunda jadwal pekan ke-8 BRI Super League musim 2025/2026 dengan alasan yang sama: memberi ruang bagi Timnas Indonesia melakukan persiapan maksimal menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dalam konteks serupa, Italia kini menghadapi tekanan besar untuk memastikan tiket menuju Piala Dunia setelah dua edisi terakhir absen dari turnamen bergengsi tersebut.

FIGC Ingin Serie A Ditunda untuk Dukung Timnas

Menurut laporan Corriere dello Sport, Gravina tengah menggodok rencana untuk menunda pertandingan Serie A 2025/2026 pekan ke-30 yang dijadwalkan pada 21–22 Maret 2026. Penundaan itu dinilai penting agar tim nasional memiliki jeda latihan lebih panjang sebelum memainkan laga play-off kualifikasi Piala Dunia.

Italia saat ini menempati posisi kedua di Grup I dengan perolehan 15 poin dari enam pertandingan. Mereka tertinggal tiga angka dari Norwegia yang memimpin klasemen dengan 18 poin sempurna. Dengan hanya dua pertandingan tersisa, peluang Italia merebut posisi puncak sangat kecil, sehingga kemungkinan besar mereka akan kembali menempuh jalur play-off.

Situasi tersebut mengingatkan publik pada dua edisi kualifikasi sebelumnya, di mana Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018 dan 2022 melalui babak play-off. Gravina tak ingin kegagalan serupa terulang, apalagi kali ini tekanan publik dan media terhadap FIGC jauh lebih besar.

“Kami akan mencoba mendorong hal itu,” ujar Gravina.

Namun, ia juga menyadari bahwa rencana tersebut bukan tanpa kendala. Kalender kompetisi Eropa tergolong sangat padat. Pada 17 dan 19 Maret 2026 dijadwalkan berlangsung pertandingan babak 16 besar Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League, sehingga sulit menemukan slot waktu yang sesuai untuk menggeser jadwal Serie A.

Selain itu, babak perempat final Coppa Italia telah ditetapkan pada 4 dan 11 Februari, sementara leg pertama semifinal berlangsung 4 Maret. Kondisi itu membuat timnas Italia hanya akan mendapatkan pemainnya setelah semua laga klub selesai, menyisakan waktu sangat sempit untuk persiapan.

Gattuso Terancam Minim Waktu Persiapan

Kondisi padatnya jadwal menjadi tantangan besar bagi pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso. Jika jadwal Serie A tetap berjalan sesuai rencana, Gattuso hanya memiliki tiga hari efektif untuk menggelar latihan sebelum memainkan semifinal play-off pada 26 Maret, serta final play-off pada 31 Maret 2026.

Waktu persiapan yang minim ini membuat FIGC merasa perlu mengambil langkah luar biasa. Gravina menilai setidaknya seminggu waktu latihan penuh akan memberikan keuntungan signifikan bagi Gattuso dalam membangun strategi dan kekompakan tim.

Langkah ini sejatinya merupakan pelajaran dari kegagalan Italia di masa lalu. Pada Maret 2022, ketika dipimpin Roberto Mancini, FIGC juga sempat mengajukan penundaan jadwal liga agar timnas bisa berlatih lebih lama menjelang play-off melawan Makedonia Utara. 

Namun, permintaan itu ditolak, dan Italia hanya sempat menggelar satu sesi latihan di Coverciano. Hasilnya, Azzurri secara mengejutkan kalah dan gagal tampil di Piala Dunia 2022.

Gravina tidak ingin sejarah buruk itu terulang. Ia menilai dukungan penuh dari operator liga dan klub-klub Serie A mutlak dibutuhkan jika Italia benar-benar ingin mengembalikan kejayaan di panggung dunia.

Belajar dari Langkah Indonesia

Menariknya, ide menunda liga domestik demi mendukung tim nasional bukan hal asing di kawasan Asia Tenggara. Indonesia menjadi salah satu contoh nyata. Pada pertengahan 2025, PSSI bersama operator I.League sepakat menunda pertandingan pekan ke-8 BRI Super League agar Timnas Indonesia memiliki waktu persiapan tambahan menuju babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

Langkah itu dipandang berhasil secara administratif karena memberikan fleksibilitas waktu bagi pelatih dalam menyusun program latihan intensif dan pemulihan pemain. Meskipun hasil di lapangan belum maksimal, kebijakan tersebut dinilai menunjukkan keseriusan federasi dalam mendukung tim nasional.

Bagi Gravina, keputusan serupa bisa menjadi strategi efektif untuk menghindari kelelahan pemain dan menjaga performa Azzurri tetap stabil di laga krusial.

Rencana Resmi Dibahas Awal 2026

Rencana penundaan Serie A dijadwalkan mulai dibahas secara resmi pada Februari 2026, bertepatan dengan berakhirnya fase pertama kompetisi antarklub Eropa. Dengan demikian, FIGC dapat memperkirakan lebih akurat seberapa besar keterlibatan klub Italia di berbagai ajang Eropa.

Jika mayoritas klub Italia tersingkir lebih awal dari Liga Champions maupun Liga Europa, maka peluang mengatur ulang jadwal liga akan lebih terbuka. Namun, jika klub-klub besar seperti Inter Milan, Juventus, atau Napoli masih melaju di kompetisi Eropa, maka penyesuaian jadwal akan jauh lebih rumit.

Sementara itu, FIGC juga tengah menantikan hasil undian play-off yang akan digelar di Zürich pada 21 November mendatang. Undian tersebut akan menentukan lawan Italia di babak semifinal play-off, serta potensi lawan di partai final. Berdasarkan hasil kualifikasi sementara, pemenang dari laga Republik Ceko, Hungaria, Slovakia, dan Skotlandia akan berhadapan dengan pemenang dari Makedonia Utara, Albania, Bosnia dan Herzegovina, serta Kosovo.

Harapan untuk Kebangkitan Azzurri

Dengan tekanan tinggi dari publik, Gravina berharap upaya ini bisa memberi dampak nyata bagi performa tim nasional. Italia kini membutuhkan bukan hanya strategi di lapangan, tetapi juga koordinasi kuat antara federasi, liga, dan klub.

Meski belum ada keputusan final, langkah FIGC mempertimbangkan penundaan Serie A menegaskan satu hal penting: Italia tak ingin kembali gagal. Setelah dua kali absen dari Piala Dunia, seluruh pihak di sepak bola Italia kini bertekad membawa Azzurri kembali bersinar di panggung dunia — bahkan jika itu berarti mengorbankan jadwal kompetisi domestik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index