JAKARTA - Lourdes Juarez kembali membuktikan statusnya sebagai salah satu petinju terbaik di dunia tinju wanita. Dalam pertarungan sengit di South Padre Island Convention Center, Texas, juara dunia kelas terbang ringan (48,9 kg) versi World Boxing Council (WBC) itu berhasil mempertahankan gelarnya usai mengatasi perlawanan keras dari Jesica Nery Plata.
Pertarungan tersebut menjadi ujian berat bagi Juarez, yang kali ini dipaksa bekerja keras hingga ronde terakhir. Meskipun diwarnai tekanan dari sang penantang, petinju asal Meksiko itu akhirnya keluar sebagai pemenang melalui keputusan mayoritas juri — bukti bahwa pengalaman dan ketenangan tetap menjadi senjata utama di atas ring.
Kemenangan Tipis di Tengah Pertarungan Penuh Tekanan
Menurut laporan resmi WBC, hasil laga ditentukan setelah sepuluh ronde penuh ketegangan. Dewan juri memberikan skor 95-95, 96-94, dan 96-94, yang berarti kemenangan dengan keputusan mayoritas (majority decision) untuk Juarez.
“Setelah sepuluh ronde yang intens, para juri memberikan kemenangan dengan keputusan mayoritas kepada Juarez,” demikian pernyataan WBC dalam laman resminya.
Meski berakhir dengan keunggulan tipis, Juarez berhasil menunjukkan ketangguhan mentalnya. Plata tampil sangat efektif, terutama dengan pukulan jab akurat dan serangan ke tubuh, yang sempat mengganggu ritme Juarez di beberapa ronde awal.
Namun, Juarez tidak kehilangan kendali. Ia meningkatkan tekanan di pertengahan laga, melepaskan pukulan kombinasi cepat yang membuat Plata harus bertahan lebih banyak di ronde-ronde akhir. Mobilitas dan kemampuan Juarez menjaga jarak menjadi faktor penentu kemenangan.
Dengan performa tersebut, Juarez memperlihatkan bahwa dirinya tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kecerdasan membaca tempo pertarungan. Ia berhasil menutup laga dengan keunggulan strategi, meskipun tekanan dari Plata nyaris membuat hasil akhir seimbang.
Pertahankan Gelar Dunia Kedua Kali
Kemenangan ini memperpanjang daftar prestasi Juarez. Ia kini mencatatkan 39 kemenangan (5 di antaranya melalui knockout) dan hanya 4 kali kalah sepanjang karier profesionalnya. Bagi sang juara asal Meksiko, kemenangan atas Plata menandai pertahanan gelar dunia WBC untuk kedua kalinya.
Juarez pertama kali merebut sabuk juara dunia kelas terbang ringan WBC pada November 2024, setelah mengalahkan Yesenia Gomez lewat keputusan bulat dalam pertarungan 10 ronde. Ia kemudian mempertahankan sabuk tersebut untuk pertama kali pada Maret lalu, menundukkan Mirna Sanchez dengan kemenangan meyakinkan.
Kini, mempertahankan gelar untuk kedua kalinya semakin mempertegas posisi Juarez sebagai ratu kelas terbang ringan. Dengan gaya bertinju agresif yang dikombinasikan dengan teknik matang, Juarez memperlihatkan bahwa ia masih memiliki semangat juang tinggi meski telah lama berkarier di dunia tinju profesional.
Selain prestasinya sendiri, Juarez juga dikenal sebagai kakak dari Mariana Juarez, petinju legendaris Meksiko yang pernah menyandang gelar juara dunia di dua divisi berbeda. Hubungan darah itu membuat nama Juarez bersaudara semakin identik dengan kejayaan tinju wanita Meksiko.
Perlawanan Gagah dari Jesica Nery Plata
Meski gagal merebut sabuk juara, Jesica Nery Plata patut diapresiasi atas penampilan gigihnya. Petinju asal Meksiko itu tampil disiplin, menjaga jarak dengan jab tajam, dan beberapa kali sukses memukul mundur Juarez di ronde-ronde awal.
Namun, Juarez mampu membalikkan momentum dengan tekanan konstan. Pukulan kombinasi yang dilepaskannya di jarak menengah dan dekat membuat Plata mulai kehilangan akurasi. Meskipun begitu, Plata tetap memberikan perlawanan hingga akhir laga tanpa pernah menunjukkan tanda menyerah.
Pertarungan ini juga menjadi debut Plata bersama Most Valuable Promotions, perusahaan promotor baru yang merekrutnya pada awal musim panas tahun ini. Sayangnya, debut itu belum berakhir manis, karena ia harus mengakui keunggulan sang juara bertahan.
Hasil ini menambah catatan rekor Plata menjadi 30 kemenangan (3 KO) dan tiga kekalahan. Meski kalah tipis, performanya tetap menunjukkan bahwa ia masih merupakan salah satu petinju paling kompetitif di divisi ini, terutama dalam hal kecepatan dan ketahanan fisik.
Masa Depan Terang bagi Juarez di Panggung Dunia
Dengan keberhasilan mempertahankan gelarnya, Juarez kini memperkuat posisinya sebagai salah satu petinju wanita terbaik di dunia. Dominasi di kelas terbang ringan membuatnya berpeluang mengejar pertarungan unifikasi melawan juara dari badan tinju lain seperti WBA, IBF, atau WBO.
WBC menilai kemenangan Juarez kali ini menunjukkan kedewasaan dan kemampuannya mengatur strategi melawan petinju yang lebih muda dan agresif. Ketenangan dan pengalaman Juarez menjadi pembeda utama dibanding lawan-lawannya.
Juarez sendiri menyatakan siap untuk melanjutkan perjuangan mempertahankan sabuknya dan terus berkembang. Dengan dukungan penuh dari tim dan promotor, Juarez tampak semakin termotivasi untuk menambah daftar kemenangan serta memperluas pengaruhnya di kancah tinju internasional.
Juarez Tetap Ratu, Plata Belum Habis
Kemenangan ketat atas Jesica Nery Plata menjadi pengingat bahwa tidak ada pertarungan mudah di level dunia. Juarez mungkin keluar sebagai pemenang, tetapi perlawanan Plata membuktikan bahwa kompetisi di kelas terbang ringan wanita semakin sengit.
Juarez berhasil membuktikan bahwa ketenangan, pengalaman, dan disiplin tetap menjadi faktor utama dalam mempertahankan gelar di panggung elite. Dengan dua kali sukses mempertahankan sabuk juara dunia, petinju berusia 36 tahun itu masih belum menunjukkan tanda-tanda melambat.
Sementara itu, Plata diperkirakan akan segera bangkit. Dengan performa kuat yang ditunjukkan di Texas, ia diyakini tetap menjadi ancaman serius bagi siapa pun di kelasnya.
Pertarungan ini mungkin berakhir untuk sementara, tetapi rivalitas Juarez dan Plata tampaknya baru saja dimulai