JAKARTA - Harga batu bara terus menunjukkan penguatan, didorong oleh rangkaian sentimen positif yang memengaruhi pasar global. Beberapa faktor utama yang mendorong harga naik antara lain penurunan produksi di China, kekhawatiran terhadap pasokan global, lonjakan harga minyak, serta keputusan Rumania untuk menunda penutupan lima unit pembangkit listrik tenaga batu bara hingga akhir 2026 dan 2029.
Harga batu bara Newcastle untuk kontrak Oktober 2025 naik US$ 0,5 menjadi US$ 104,2 per ton. Sementara itu, harga untuk kontrak November 2025 melonjak US$ 1,3 menjadi US$ 108, dan Desember 2025 melesat US$ 1,3 menjadi US$ 109,55 per ton.
Pasar Eropa Ikut Terpengaruh Kenaikan Batu Bara
Di sisi lain, harga batu bara Rotterdam juga mencatat penguatan signifikan. Kontrak Oktober 2025 naik US$ 0,7 menjadi US$ 92,5 per ton. November 2025 melonjak US$ 1,15 menjadi US$ 96,15, dan Desember 2025 terkerek US$ 1,1 menjadi US$ 97,6 per ton.
Penguatan ini menunjukkan bahwa gejolak harga batu bara tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga berdampak pada pasar Eropa, yang turut merespons ketatnya pasokan global dan perubahan kebijakan energi di negara-negara produsen.
Produksi China Menurun, Pasokan Global Makin Ketat
Dikutip dari Trading Economics, penurunan produksi batu bara di China pada September 2025 tercatat hanya mencapai 411,51 juta ton, turun 1,8% secara tahunan (YoY). Meskipun angka ini lebih tinggi dibanding Agustus (390,5 juta ton), hal tersebut tetap menunjukkan dampak nyata dari kebijakan pembatasan produksi yang dijalankan pemerintah China.
Kebijakan ini merupakan bagian dari kampanye 'anti-involution' yang menargetkan sektor batu bara, baja, dan industri berat lainnya. Tujuannya adalah menekan kelebihan kapasitas dan menstabilkan harga energi domestik. Namun, langkah tersebut justru menimbulkan kekhawatiran pasokan batu bara di pasar global, sehingga mendorong harga untuk tetap kuat.
Batu Bara Masih Menjadi Energi Dominan Dunia
Menurut International Energy Agency (IEA), batu bara masih menyumbang sekitar 35% pembangkitan listrik global pada 2025. Saat ini, lebih dari 2.500 pembangkit listrik tenaga batu bara masih beroperasi di seluruh dunia, dengan kapasitas baru terutama berasal dari 15 negara. China, India, dan Amerika Serikat menjadi tiga kontributor utama dalam kapasitas pembangkit global.
Dengan pasokan yang mulai ketat dan permintaan energi yang tetap tinggi, pelaku pasar memperkirakan harga batu bara akan bertahan pada level kuat menjelang akhir tahun. Kenaikan harga ini juga dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak yang memperkuat sentimen bullish di pasar energi.
Penundaan Penutupan Pembangkit Batu Bara Rumania
Salah satu faktor tambahan yang memperkuat sentimen pasar adalah keputusan pemerintah Rumania menunda penutupan lima unit pembangkit listrik tenaga batu bara. Dua unit ditunda hingga akhir 2026, sedangkan tiga unit lainnya hingga 2029. Keputusan ini menandakan kebutuhan batu bara masih tinggi di sejumlah negara Eropa, terutama di tengah fluktuasi harga energi dan transisi energi yang masih berlangsung.
Para analis menilai keputusan tersebut sebagai sinyal kuat bahwa meskipun ada dorongan global menuju energi bersih, batu bara masih menjadi tulang punggung pasokan listrik di banyak negara. Kombinasi ketatnya pasokan, permintaan yang tinggi, dan keputusan penundaan Rumania memberikan momentum bagi harga batu bara untuk tetap menguat.
Prospek Harga Batu Bara Menjelang Akhir Tahun
Melihat berbagai faktor tersebut, pasar batu bara diperkirakan akan tetap kuat hingga menjelang akhir tahun 2025. Penurunan produksi di China, kekhawatiran pasokan global, serta sentimen positif dari Eropa dan Amerika, semuanya menciptakan tekanan bullish bagi harga.
Analis pasar energi menyarankan agar pelaku industri dan investor memperhatikan tren ini secara hati-hati. Lonjakan harga yang berkelanjutan dapat memengaruhi biaya produksi, strategi impor-ekspor, dan perencanaan energi di berbagai negara.
Dengan kondisi saat ini, harga batu bara menjadi indikator penting bagi stabilitas energi global dan kinerja industri pembangkit listrik di berbagai belahan dunia.