JAKARTA - Kinerja pembiayaan Bank Mega Syariah menunjukkan ketangguhan di tengah perlambatan industri keuangan syariah nasional. Hingga akhir September 2025, total pembiayaan yang disalurkan perseroan mencapai Rp 9,21 triliun, meningkat 26,9% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Pencapaian ini menjadi sinyal positif bagi sektor perbankan syariah yang dalam beberapa bulan terakhir cenderung mengalami perlambatan. Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah, Hanie Dewita, mengatakan bahwa hasil tersebut membuktikan kemampuan bank dalam menjaga momentum ekspansi secara sehat dan berkelanjutan.
“Kinerja ini menunjukkan bahwa penyaluran pembiayaan di Bank Mega Syariah tetap kuat meskipun secara industri terjadi perlambatan,” ujar Hanie.
Industri Syariah Melambat, Bank Mega Syariah Justru Melaju
Secara nasional, pertumbuhan pembiayaan syariah pada bulan September 2025 tercatat melambat dibandingkan periode-periode sebelumnya. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan pembiayaan syariah hanya 7,55% YoY, lebih rendah dibandingkan tren pada pertengahan tahun.
Sebagai perbandingan, pada Juni 2025, pembiayaan syariah nasional masih mampu tumbuh 8,37% YoY, yang kala itu lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit perbankan konvensional.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar lembaga keuangan syariah mulai menghadapi tantangan di sisi likuiditas dan penyaluran pembiayaan. Namun, di tengah tren tersebut, Bank Mega Syariah justru menjadi pengecualian dengan pertumbuhan hampir empat kali lipat dari rata-rata industri.
“Pertumbuhan pembiayaan Bank Mega Syariah jauh melampaui pertumbuhan pembiayaan industri perbankan nasional maupun pembiayaan syariah,” tegas Hanie.
Kinerja impresif ini mencerminkan kemampuan manajemen Bank Mega Syariah dalam menjaga keseimbangan antara ekspansi pembiayaan dan pengelolaan risiko, sekaligus memperkuat posisi bank sebagai salah satu pemain penting di sektor keuangan syariah nasional.
Faktor Pendorong: Strategi Penyaluran dan Kepercayaan Nasabah
Pertumbuhan pembiayaan yang agresif di tengah kondisi pasar yang melambat tidak terjadi begitu saja. Beberapa faktor strategis disebut menjadi pendorong utama capaian Bank Mega Syariah.
Pertama, fokus pada segmen pembiayaan produktif dan konsumer yang selektif. Bank Mega Syariah dinilai mampu menyalurkan dana ke sektor-sektor dengan risiko terukur, seperti pembiayaan usaha kecil dan menengah (UMKM), serta produk pembiayaan konsumer yang berbasis kebutuhan riil masyarakat.
Kedua, peningkatan efisiensi proses dan digitalisasi layanan juga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan. Transformasi digital membuat proses pembiayaan menjadi lebih cepat, transparan, dan mudah diakses oleh nasabah di berbagai daerah.
Selain itu, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk perbankan syariah turut mendukung laju pertumbuhan. Banyak nasabah mulai beralih ke sistem keuangan berbasis syariah karena dinilai lebih transparan, adil, dan berorientasi pada keberkahan usaha.
Kinerja ini sekaligus menegaskan komitmen Bank Mega Syariah untuk menghadirkan layanan yang inklusif dan kompetitif di tengah pasar yang semakin dinamis.
Target Optimistis hingga Akhir Tahun 2025
Meski industri keuangan syariah diproyeksikan masih menghadapi tantangan hingga akhir 2025, Bank Mega Syariah tetap optimistis terhadap prospek kinerjanya. Perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan akan tetap positif hingga penutupan tahun, seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi nasional dan stabilitas sektor keuangan.
“Hingga akhir tahun 2025, Bank Mega Syariah menargetkan kinerja pembiayaan dapat tumbuh positif di tengah kondisi industri perbankan syariah yang semakin ketat,” ujar Hanie.
Optimisme tersebut bukan tanpa dasar. Sepanjang 2025, berbagai kebijakan pendukung dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia terus diarahkan untuk memperkuat likuiditas dan permodalan bank syariah, melalui penerbitan peraturan baru dan peningkatan akses pembiayaan produktif.
Dalam konteks makroekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap stabil di kisaran 5% YoY juga menjadi faktor pendukung utama peningkatan permintaan pembiayaan, khususnya dari sektor produktif.
Selain itu, upaya pemerintah dalam memperluas ekosistem ekonomi syariah — mulai dari pariwisata halal, keuangan mikro syariah, hingga sertifikasi halal nasional — turut memberikan dorongan positif bagi sektor perbankan syariah, termasuk Bank Mega Syariah.
Bank Mega Syariah Jadi Barometer Ketahanan Industri
Capaian Bank Mega Syariah menjadi refleksi bahwa sektor keuangan syariah masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar, asalkan dikelola dengan strategi yang tepat dan efisien.
Pertumbuhan 26,9% yang dicatatkan per September 2025 menegaskan bahwa bank syariah tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang di tengah tekanan makroekonomi dan kompetisi ketat.
Kinerja ini sekaligus memperkuat posisi Bank Mega Syariah sebagai salah satu lembaga keuangan syariah dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, sekaligus menjadi indikator bahwa pasar pembiayaan syariah masih sangat prospektif dalam jangka menengah hingga panjang.
Dengan fondasi yang kuat, dukungan regulasi yang positif, serta peningkatan literasi keuangan syariah di masyarakat, Bank Mega Syariah diyakini akan tetap menjadi salah satu motor penggerak industri perbankan syariah nasional.
Momentum Positif Bagi Industri Keuangan Syariah
Di tengah perlambatan pembiayaan syariah nasional, Bank Mega Syariah justru mencatatkan lonjakan kinerja yang mengesankan. Dengan pertumbuhan hampir 27% per September 2025, bank ini berhasil menunjukkan ketangguhan dan inovasi strategis dalam menjaga ekspansi berkelanjutan.
Kinerja tersebut tidak hanya mencerminkan soliditas internal, tetapi juga memperlihatkan potensi besar industri perbankan syariah Indonesia untuk terus berkembang, bahkan dalam kondisi pasar yang penuh tantangan.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   