JAKARTA - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), perusahaan hasil kolaborasi antara Agung Sedayu Group dan Grup Salim, menunjukkan performa keuangan yang impresif sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Kinerja positif tersebut didorong oleh lonjakan penjualan di segmen residensial kawasan PIK 2, yang menjadi motor utama pertumbuhan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025, PANI mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp791,3 miliar, tumbuh 62,61% year-on-year (YoY) dibandingkan Rp486,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sejalan dengan itu, pendapatan neto perseroan naik 48,01% YoY menjadi Rp3,09 triliun, dibandingkan Rp2,09 triliun pada sembilan bulan 2024. Capaian ini mencerminkan ketahanan sektor properti di tengah kondisi ekonomi yang masih fluktuatif, sekaligus memperkuat posisi PIK 2 sebagai kawasan pengembangan strategis di utara Jakarta.
Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma alias Aguan, menegaskan bahwa hasil tersebut mencerminkan potensi kuat sektor properti nasional dan keunggulan proyek PIK 2 yang terus berkembang pesat.
“Kinerja positif pada kuartal III/2025 mencerminkan ketahanan sektor properti nasional dan potensi kawasan PIK 2 sebagai salah satu motor pertumbuhan di utara Jakarta,” ujar Aguan.
Peningkatan Penjualan Kuartalan Capai 183 Persen
Dari sisi operasional, penjualan PANI pada kuartal III/2025 meningkat signifikan sebesar 183% secara kuartalan (QoQ), mencapai Rp1,98 triliun dibandingkan Rp699 miliar pada kuartal sebelumnya.
Pertumbuhan pesat ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan di segmen residensial, yang melonjak hingga 234% QoQ, berkat keberhasilan proyek-proyek seperti Pasir Putih Residences, Padma, dan Bukit Nirmala.
Tidak hanya residensial, produk komersial juga mencatat performa yang solid dengan pertumbuhan 196% QoQ, ditopang oleh penjualan Bizpark PIK2, Rukan Lau Pa Sat, dan Rukan Marina Bay.
Selain itu, penjualan kaveling tanah komersial tumbuh 113% QoQ, dengan kontribusi terbesar berasal dari kawasan Central Business District (CBD) PIK 2.
Capaian tersebut menunjukkan keberhasilan strategi PANI dalam menjaga diversifikasi portofolio produk, serta memanfaatkan momentum peningkatan permintaan properti di kawasan yang memiliki nilai investasi tinggi.
Proyek Infrastruktur Dongkrak Optimisme PIK 2
Optimisme PANI terhadap prospek pertumbuhan ke depan tidak lepas dari beroperasinya sejumlah proyek infrastruktur baru di kawasan PIK 2. Nusantara International Convention Exhibition (NICE) dan Jalan Tol Kataraja yang mulai beroperasi sejak September 2025 menjadi katalis utama peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Menurut Aguan, dua infrastruktur tersebut diyakini akan meningkatkan arus pengunjung dan daya tarik investasi, sekaligus memperkuat posisi PIK 2 sebagai kawasan terintegrasi dengan potensi pertumbuhan berkelanjutan.
“Kami melihat dinamika pasar bukan hanya sebagai tantangan, namun sebagai proses penyesuaian menuju keseimbangan baru yang lebih sehat. Langkah penyesuaian target prapenjualan pada 2025 kami ambil secara terukur, mencerminkan pandangan realistis terhadap kondisi makroekonomi sekaligus menjaga arah pertumbuhan jangka panjang,” papar Aguan.
Meski target prapenjualan 2025 direvisi dari Rp5,3 triliun menjadi Rp4,3 triliun, perusahaan tetap mencatat performa yang kuat dan mempertahankan momentum positif di seluruh segmen bisnisnya.
PANI juga memastikan strategi jangka panjang tetap berfokus pada pembangunan kawasan terpadu yang mampu memberikan nilai tambah berkelanjutan, baik bagi konsumen maupun investor.
Fokus pada Ekosistem Kawasan dan Keberlanjutan Bisnis
Aguan menegaskan bahwa strategi PANI tidak hanya berorientasi pada peningkatan angka penjualan, tetapi juga pada penciptaan nilai jangka panjang melalui pengembangan produk dan kawasan yang berkelanjutan.
“Kami percaya, keberhasilan jangka panjang terbangun dengan fondasi yang kuat, perencanaan yang prudent, dan kepercayaan semua pihak. Mulai dari konsumen, investor, hingga mitra strategis,” jelasnya.
PANI juga terus berinovasi dalam menciptakan produk properti yang relevan dengan kebutuhan pasar modern, termasuk hunian yang mendukung gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Pendekatan ini sejalan dengan arah pembangunan PIK 2 yang mengedepankan keseimbangan antara fungsi hunian, bisnis, dan ruang terbuka hijau.
“Kami akan terus berinovasi, beradaptasi, dan menjaga kualitas agar PIK 2 dapat tumbuh bersama masyarakat dan perekonomian Indonesia,” tambah Aguan.
Dengan kinerja keuangan yang solid, diversifikasi portofolio yang seimbang, dan dukungan infrastruktur yang berkembang pesat, PANI optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir 2025 dan seterusnya.
Menjaga Pertumbuhan Sehat di Tengah Penyesuaian Pasar
Langkah penyesuaian target prapenjualan yang diambil manajemen mencerminkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang matang. Dalam jangka panjang, strategi ini diharapkan dapat menjaga kestabilan arus kas dan memperkuat fondasi pertumbuhan PANI di sektor properti nasional.
Dengan eksekusi proyek yang terencana, kolaborasi yang kuat dengan mitra strategis, dan keberlanjutan kawasan PIK 2, PANI bertekad melanjutkan peran pentingnya sebagai ikon pengembangan kawasan terpadu di Indonesia.
 
                    
 
             
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                
             
                
             
                                                      
                                                    
                                                      
                                                    
                                                      
                                                   