Barcelona

Barcelona Terkendala Finansial Sulit Datangkan Bek Chelsea Musim Dingin

Barcelona Terkendala Finansial Sulit Datangkan Bek Chelsea Musim Dingin
Barcelona Terkendala Finansial Sulit Datangkan Bek Chelsea Musim Dingin

JAKARTA - Isu transfer kembali menghampiri Barcelona menjelang paruh kedua musim, namun kali ini bukan soal siapa yang ingin didatangkan, melainkan sejauh mana klub mampu bergerak. 

Keterbatasan ekonomi kembali menjadi tembok tinggi yang menghalangi langkah Blaugrana di bursa transfer musim dingin.

Laporan dari Spanyol menyebutkan peluang Barcelona untuk merekrut Axel Disasi dari Chelsea sangat kecil. Bukan karena alasan teknis, melainkan karena kondisi keuangan klub yang belum sepenuhnya pulih dan masih dibatasi regulasi ketat.

Kebutuhan akan tambahan bek tengah sebenarnya cukup mendesak. Jadwal padat dan risiko cedera membuat kedalaman skuad menjadi faktor penting untuk menjaga konsistensi performa.

Namun, realitas finansial membuat kebutuhan tersebut sulit diwujudkan. Barcelona kembali dihadapkan pada dilema klasik antara kebutuhan tim dan kemampuan ekonomi yang terbatas.

Disasi Menarik dari Sisi Teknis

Axel Disasi muncul sebagai nama yang secara profil sepak bola sangat relevan dengan kebutuhan Barcelona. Bek tengah asal Prancis itu dikenal kuat dalam duel fisik dan memiliki kecepatan yang mumpuni.

Selain itu, Disasi juga nyaman menguasai bola dan membangun serangan dari lini belakang. Karakter ini sesuai dengan filosofi permainan Barcelona yang menuntut bek mampu berkontribusi dalam fase build-up.

Kualitas tersebut membuat Disasi dipandang sebagai bek modern yang cocok untuk level kompetisi tertinggi. Tidak heran jika namanya sempat dikaitkan dengan beberapa klub besar Eropa.

Namun, situasi Disasi di Chelsea saat ini tidak ideal. Di bawah asuhan Enzo Maresca, ia sama sekali tidak masuk dalam rencana tim utama musim ini.

Minimnya peran itu terlihat jelas dari catatan menit bermainnya. Hingga paruh musim berjalan, Disasi belum sekali pun tampil dalam pertandingan kompetitif.

Situasi Rumit di Chelsea

Meski tidak lagi menjadi pilihan utama, posisi Disasi di Chelsea tetap kuat secara kontraktual. Ia masih terikat kontrak jangka panjang hingga 2029.

Durasi kontrak tersebut membuat Chelsea tidak berada dalam posisi tertekan untuk melepas sang pemain. Klub London itu cenderung menginginkan transfer permanen ketimbang peminjaman.

Dari sudut pandang Chelsea, opsi pinjaman dinilai tidak memberikan keuntungan signifikan. Mereka lebih memilih mendapatkan dana segar atau setidaknya mengurangi beban skuad secara permanen.

Kondisi ini otomatis mempersempit peluang klub peminat yang memiliki keterbatasan finansial. Barcelona termasuk di dalamnya, mengingat struktur anggaran mereka masih sangat ketat.

Dengan permintaan transfer permanen dan nilai gaji yang relatif tinggi, Disasi menjadi target yang sulit dijangkau bagi klub yang masih berjuang menyeimbangkan neraca keuangan.

Hambatan Finansial Barcelona Tak Terelakkan

Ketertarikan Barcelona terhadap Disasi muncul karena kebutuhan nyata di lini belakang. Meski Ronald Araujo dijadwalkan kembali pada awal Januari, kedalaman skuad tetap menjadi kekhawatiran.

Disasi dipandang mampu memberikan solusi jangka pendek hingga menengah. Pengalamannya di liga top Eropa dinilai bisa membantu menjaga stabilitas pertahanan.

Namun, masalah utama bukan pada aspek teknis, melainkan struktur gaji sang pemain. Upah Disasi berada di luar batas yang mampu ditanggung Barcelona saat ini.

Barcelona masih menunggu persetujuan La Liga untuk kembali ke skema Financial Fair Play 1:1. Tanpa izin tersebut, setiap pemasukan dan pengeluaran harus dihitung dengan sangat ketat.

Selama aturan itu belum dilonggarkan, ruang gerak Barcelona di bursa transfer hampir tidak ada. Bahkan pengambilan sebagian gaji pemain pun bisa melanggar salary cap.

Skema peminjaman yang biasanya menjadi solusi alternatif juga dinilai tidak realistis. Beban gaji tetap menjadi penghalang utama meski tanpa biaya transfer besar.

Realitas Bursa Transfer yang Membatasi

Situasi ini mencerminkan kondisi Barcelona saat ini yang masih dalam tahap pemulihan finansial. Klub harus sangat selektif dan realistis dalam menentukan target transfer.

Nama besar atau profil ideal tidak lagi cukup. Setiap rencana harus selaras dengan kemampuan ekonomi dan regulasi liga yang berlaku.

Akibatnya, banyak opsi potensial hanya berakhir sebagai wacana. Disasi menjadi contoh nyata bagaimana ketertarikan teknis kalah oleh keterbatasan anggaran.

Fokus Barcelona kemungkinan akan bergeser ke solusi internal atau target berbiaya rendah. Akademi dan pemain serbaguna bisa kembali menjadi andalan dalam jangka pendek.

Dalam konteks ini, bursa transfer musim dingin lebih dipandang sebagai fase bertahan ketimbang agresif. Prioritas utama adalah menjaga stabilitas tanpa menambah beban finansial.

Barcelona menyadari bahwa kesabaran menjadi kunci. Hingga kondisi ekonomi benar-benar membaik, ambisi transfer besar harus ditunda demi keberlangsungan klub.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index